Hilang Dua Tahun, Jasad Pendaki Wanita Ini Ditemukan Bersama Pesan Terakhir Untuk Suaminya

Tahun 2015, petugas menemukan jasad pendaki wanita, jasad Gary yang telah 2 tahun menghilang. Jasadnya ditemukan bersama pesan terakhir untuk suaminya, George.

SHARE :

Ditulis Oleh: Shabara Wicaksono

Lima tahun silam, hilangnya pendaki senior bernama Geraldine Largay  pernah menggemparkan Amerika. Mantan perawat tersebut hilang di Appalachian Trail, jalur pendakian wilayah timur Amerika Serikat yang terkenal luas.

Wilayah pendakian itu mencakup Gunung Springer di Georgia hingga Gunung Katahdin di Maine.

Baca juga: Tuntaskan misi seven summit, 2 pendaki wanita Indonesia siap taklukkan Everest.

Tahun 2015, petugas menemukan jasad pendaki wanita, jasad Gary yang telah 2 tahun menghilang. (Foto/Greeningz).

Para pejabat dan petugas berwenang lainnya turun tangan mencari wanita berusia 66 tahun yang hilang sejak Juli 2013 tersebut.

Dikutip dari Washington Times, hilangnya Geraldine yang akrab dipanggil Gary itu diketahui ketika ia pergi ke kamar mandi dan kemudian tersesat di dalam hutan. Untuk mengirim pesan bantuan, Gary masuk ke hutan lebih jauh supaya mendapatkan sinyal.

Namun usahanya sia-sia, sinyal tak ia dapatkan dan malah berjalan semakin jauh dari jalur utama pendakian.

Dua minggu setelah itu, suami Gary yakni George, khawatir karena istrinya tak kunjung pulang dari pendakian.

George berusaha mencari Gary dengan memberitahu pihak berwenang.

Di lain tempat, perbekalan Gary semakin menipis. Melihat kondisinya semakin tak memungkinkan, wanita itu paham bahwa nyawanya sudah tak lama lagi. Oleh karena itu, Gary menulis pesan terakhir di buku catatannya untuk siapapun orang yang akan menemukan jasadnya.

Dua tahun kemudian, seorang penjaga hutan berhasil menemukan jasad Gary. Penemuan itu terjadi tanpa sengaja karena petugas hutan tersandung kerangka wanita malang tersebut.

Jasad Gary berlokasi dua mil dari jalan setapak pendakian. Ia ditemukan bersama dengan barang-barang miliknya serta pesan terakhirnya.

“Ketika kamu menemukan jasadku, tolong hubungi suamiku George dan putriku, Kerry. Akan menjadi kebaikan besar untuk mereka yang mengetahui bahwa aku meninggal dan lokasi di mana kamu menemukanku – tak peduli berapa tahun menemukanku dari sekarang,” tulis Gary pada buku catatannya, tertanggal 6 Agustus 2013.

Setelah menghilang, Gary diperkirakan sempat bertahan hidup selama 26 hari. Wanita itu bertahan hidup lebih lama dari yang diperkirakan. Kematiannya diduga kuat akibat kekurangan makanan.

Dalam buku catatannya, Gary juga menuliskan bagaimana tersiksanya ia untuk menghubungi suaminya sampai merasa putus asa.

Gary semasa hidup, berfoto bersama Geroge, suaminya. (Foto/TheBostonGlobe).

Baca juga: Lhakpa Sherpa, pendaki wanita pemegang rekor terbanyak mencapai Puncak Everest.

Wanita tua itu juga tahu bahwa tim penyelamat tengah mencarinya dalam beberapa kesempatan. Sayangnya kesempatan mereka untuk menemukannya itu selalu terlewatkan.

Meskipun dirundung duka atas kematian sang istri, George merasa bahwa istrinya punya semangat yang bebas dan didorong rasa untuk menjelajah, terlepas dari segala risikonya hingga akhirnya Gary meninggal saat melakukan hal yang ia sukai.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU