Pernah merasakan bagaimana terjaga hingga larut malam untuk mendapatkan potongan harga kamar hotel? Padahal liburan masih tiga bulan ke depan bahkan izin cuti saja belum didapatkan. Rasa-rasanya pengorbanan seperti ini baru akan terbalas ketika mendapatkan promo yang diincar.
Ada persepsi di pasaran kalau harga booking hotel melalui online travel agent lebih murah dibandingkan pesan langsung di tempat. Benarkah pasti seperti itu?
Sebagian orang yang akan bepergian, lebih fokus untuk booking tiket pesawat dibandingkan dengan booking untuk hotel. Padahal jika dilihat jauh ke belakang alokasi dana akan terkuras lebih besar untuk makanan dan hotel. Gencarnya iklan dan promosi potongan harga yang diberikan oleh OTA (Online Travel Agent) memang menggiyurkan, hingga membekas di setiap benak orang.
Coba perhatikan berapa kali sehari iklan serta promosi OTA berseliweran di televisi, YouTube, atau banner website yang kamu kunjungi. Diskon dan promo yang diberikan tidak serta-merta muncul begitu saja. Perhitungan yang dilakukan bukan berdasarkan margin, profit dan keuntungan finansial saja, melainkan penempatan lifetime customer value pada signifikansi bisnis menjadi faktor lain.
Salah satu OTA paling populer di Indonesia,Tiket.com, punya strategi khusus tentang hal tersebut.
“Tiket.com mempunyai kontrak dan kerjasama secara direct (langsung) terhadap masing-masing hotel yang ada. Jadi ini memungkinkan untuk kami mendapatkan exclusive dan special promotion untuk beberapa tipe kamar. Selain itu, untuk pembelian melalui Apps, ada promo Apps-deal, di mana harga yang diset bisa lebih murah,” jelas Gaery Undarsa, Chief Communication Officer Tiket.com, saat kami hubungi.
Situs-situs booking online serupa memberikan penawaran dengan harga rendah dibandingkan dengan harga yang ditawarkan oleh situs hotel karena hotel-hotel membuat kerjasama dengan OTA dalam hal pemasaran dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Online Travel Agent yang menguasai pasar online menjadikan lahan ini lebih banyak diincar oleh calon customer, seluruh bisnis yang dijalankan online membuat OTA lebih paham dan mudah berinovasi dalam hal metode promosi dan diskon. Jadi nggak perlu kaget kenapa sering sekali terlihat nominal yang terpajang di beberapa OTA terkesan lebih miring.
Online Travel Agent yang menguasai pasar online menjadikan lahan ini lebih banyak diincar oleh calon customer, seluruh bisnis yang dijalankan online membuat OTA lebih paham dan mudah berinovasi dalam hal metode promosi dan diskon.
Beberapa hotel memiliki strategi yang berbeda dalam melakukan kerjasama dengan OTA. Star Hotel Semarang misalnya, melalui Assisten Front Office Managernya, Agustina Yening menjelaskan, Star Hotel membagikan komisi sekitar 17-18% kepada OTA.
Jadi, jika Star Hotel menawarkan harga terbaik mereka di angka Rp 1.000.000,- dan memberikan komisi sebesar 17%-18% kepada OTA dengan begitu OTA akan menawarkan harga kira-kira sebesar Rp 900.000,- ke calon customer dengan tetap menghasilkan keuntungan. Terkesan tidak menguntungkan untuk pihak hotel?
Jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan. Faktanya, rate parity sudah diatur sedemikian rupa hingga pada akhirnya ke dua belah pihak tetap mendapatkan keuntungan yang sama. Di satu sisi hotel tetap bisa menjual kamar-kamar mereka melalui channel distribusi yang mana adalah beberapa macam OTA yang ada, sedangkan dari pihak OTA sendiri sebagai penyedia jasa penjualan tangan ketiga mendapatkan keuntungkan dari komisi yang didapatkan dari penjualan kamar-kamar hotel tersebut. Batasan paket kamar yang diberikan oleh hotel ke beberapa OTA yang menjalin kerjasama juga menjadi salah satu strategi untuk menjaga rate harga kamar mereka tetap stabil.
Sejalan dengan asumsi masyarakat yang menilai harga booking online via OTA dibandingkan dengan booking melalui hotel langsung lebih murah, pada kenyataanya booking online via OTA memang benar lebih murah, kita tidak bisa pungkiri hal ini. Namun perlu diketahui juga jika kamu bisa mendapatkan harga yang sama dengan booking langsung ke hotel yang ingin kamu tuju, hal ini memang sudah jelas karena memang sedari awal tidak ada yang membedakan harga antara OTA dan hotel itu sendiri. Hal ini sudah diatur sedemikian rupa, lalu apa saja yang membedakannya? Yuk simak kelebihan dan kekurangan booking via OTA dan on the spot berikut ini!
Online Travel Agent menyediakan aplikasi untuk pemesanan melalui smartphone, hal ini akan membuat pemesanan lebih fleksible karena bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun melalui smartphone.
Selain mempunyai banyak inventory (ketersediaan hotel), harga yang murah, pembayaran di Tiket.com juga bisa menggunakan cicilan. selain itu, promo-promo menarik juga selalu ada sehingga pelanggan bisa mendapatkan hotel dengan harga yang lebih murah lagi, keterangan ini didapatkan dari Public Relation Tiket.com, Meta. OTA seperti Tiket.com dan Traveloka sering memberikan diskon berupa potongan harga atau paket pemesanan dengan harga yang lebih murah dari harga published hotel.
Buat kamu yang sudah merencanakan liburan jauh-jauh hari dengan tanggal keberangkatan yang sudah pasti, memesan kamar hotel melalui OTA akan menghemat waktu. Kamu bisa bandingkan harga setiap OTA untuk mendapatkan harga terbaik jika booking via OTA menjadi pilihanmu untuk memesan hotel
Sebenarnya kelebihan booking langsung ke hotel cukup menarik karena biasanya para pengunjung lebih mudah dalam pemesanan, pembatalan, dan proses pengembalian uang saat pembatalan pemesanan. Harga yang diberikanpun lebih murah jika para pengunjung memesan melalui situs resmi hotel karena biasanya di situs hotel terdapat potongan dan promosi yang diberikan langsung oleh pihak hotel.
Sayangnya, kelebihan itu ada cacatnya karena promosi dan diskon biasanya tidak bisa diprediksi oleh calon pengunjung. Di sisi lain pemesanan hotel secara langsung juga kurang efisien karena calon pengunjung harus datang langsung ke hotel.