Bandara Soekarno Hatta, Dulu, Kini, dan Nanti

Jumlah penerbangan dan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta makin padat. Yang terbaru, diperkirakan butuh Rp 5 triliun untuk membangun Terminal 4.

SHARE :

Ditulis Oleh: Echi

Kawasan Bandara Kemayoran yang sekarang sudah menjadi pemukiman penduduk dan ditumbuhi apartemen mewah menjulang. Foto dari Andrey

Kemayoran, kecamatan yang terletak di Jakarta Pusat ini dulunya adalah nama bandar udara utama Indonesia. Bandara Kemayoran Jakarta dibangun pada 1934, namun baru resmi dioperasikan pada 1940.

Sejarah mencatat, pada 9 Februari 1942, Bandara Kemayoran diserang pesawat-pesawat militer Jepang. Saat itu, pesawat-pesawat milik perusahan penerbangan Hindia Belanda Koninklijk Nederlends Indische Luchvaart Maatschapij (KNILM) diungsikan ke Australia. Dan Bandara Kemayoran jatuh ke tangan Jepang.

Baca juga: Sejarah panjang pembangunan Bandara Soekarno Hatta

Bertahun-tahun lamanya setelah tumbangnya penjajahan Jepang dan Indonesia merdeka, pada era kemimpinan Marsekal Madya Omar Dhani, Angkatan Udara Republik Indonesia berjaya dan menjadi yang terkuat di belahan bumi selatan.

Kejayaan Bandara Kemayoran makin melambung pada era orde baru. Pada masa itu, frekuensi penerbangan terus alami peningkatan, total sekitar 100 ribu penerbangan setiap tahunnya.

Semakin tingginya frekuensi penerbangan di Bandara Kemayoran dan lokasi bandara yang dekat dengan basis militer Indonesia, maka pada tahun 1985 dibangun Bandara Internasional Soekarno Hatta di lokasi berbeda, untuk menggantikan fungsi Bandara Kemayoran sebagai bandara internasional.

Sejarah pembangunan Bandara Soekarno Hatta

Foto hitam putih bandara Soekarno Hatta dulu kala. Sumber foto

Bandar udara Soekarno Hatta merupakan hasil rancangan arsitek terkenal asal Perancis, Paul Andreu. Paul Andreu merupakan seorang arsitek handal spesialis desain bandara. Dia juga lah yang telah mendesain bandar udara internasional Charles de Gaulle, Paris, Perancis, Bandar Udara Internasional Abu Dhabi, Bandar Udara Internasional Dubai, Bandar Udara Internasional Kairo, Bandar Udara Internasional Brunei, hingga Bandar Udara Internasional Pudong (Shanghai).

Melalui tangan dinginnya, bandara internasional Soekarno-Hatta dibangun sebagai bandara internasional modern dengan gaya arsitektur lokal, di mana di sana terdapat kebun tropis di antara lounge dan tempat tunggunya.

Baca juga: Perubahan Stasiun Tawang Semarang dulu vs sekarang

Pembangunan Bandara Soekarno Hatta dimulai dari tahun 1975 hingga 1981. Proses pembangunan Bandara Internasional Soekarno Hatta diawali dengan rencana pembangunan 3 landasan pacu, jalan aspal, 3 bangunan terminal internasional, 3 terminal domestik dan 1 terminal Haji di Bandara Soekarno-Hatta.

Melansir dari wikipedia, untuk mendirikan bandar udara utama Indonesia yang megah ini, dibutuhkan tak kurang dari 465 juta USD. Biaya tersebut pun masih belum termasuk anggaran pembangunan apron pada 1981 -1985 yang memakan biaya hingga 216 juta USD.

Kalau dikalkulasikan, awal mula dibangunnya Bandara Internasional Soekarno Hatta membutuhkan uang kurang lebih 681 juta USD. Dengan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika tahun 1985 sebesar Rp 970, sekitar Rp660.570.000.000 dikeluarkan untuk membangun Bandara Soekarno Hatta.

Sebelum memakai nama Bandar Udara Soekarno Hatta, proyek bandara utama Indonesia ini diberi nama Jakarta International Airport Cengkareng (JIA-C). Pada akhirnya, nama dua tokoh proklamator besar Indonesia sekaligus bapak presiden dan wakil presiden pertama Indonesia, Soekarno Hatta dipilih dan jadilah Bandara Internasional Soekarno Hatta.

Beginilah kondisi terkini Bandara Soekarno Hatta

Jokowi menaiki KA Bandara Soekarno Hatta. Sumber foto

Kini, Bandara Soekarno Hatta telah dilengkapi dengan Automated People Mover System (APMS) atau Skytrain.

Skytrain, yang dibangun dengan dana Rp950 miliar berdasar data dari detik.com, ini merupakan kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) dengan sistem otomatis, sehingga tidak perlu ada masinis untuk mengendalikannya.  Sistem ini sendiri merupakan sistem yang baru diterapkan Indonesia. Bisa dibilang, skytrain bandara Soekarno-Hatta adalah skytrain pertama di Indonesia. Namun, saat ini skytrain Bandara Soekarno Hatta baru melayani perpindahan penumpang dari Terminal 2 ke Terminal 3 maupun sebaliknya.

Selain skytrain, fasilitas lain yang dibangun untuk meningkatkan kenyaman pengunjung bandara adalah dengan adanya kereta bandara.

KA Bandara Soekarno-Hatta, berdasar data Okezone dibangun dengan total dana Rp 5 triliun. KA ini memiliki rute sepanjang 37,6 kilometer dan melayani rute Stasiun Manggarai – Stasiun Sudirman Baru- Stasiun Duri- Stasiun Batu Ceper – Stasiun Bandara Soekarno-Hatta dengan jarak tempuh 55 menit.

Untuk mendukung operasi KA Bandara Soekarno Hatta, stasiun ini dilengkapi fasilitas ramah disabilitas seperti ramp, guiding block, lift, dan eskalator. Lalu dilengkapi dengan vending machine, tapping gate, commercial area, toilet, hingga mushala. Khusus di Stasiun Bandara Soekarno-Hatta juga dilengkapi public hall dan waiting lounge.

Rencana ke depan pembangunan Bandara Internasional Soekarno Hatta untuk menjadi jauh lebih besar

Suasana lounge terminal 3 bandara Soekarno Hatta. Sumber foto

Pada Bulan Oktober 2017 silam, Megahubs International Index 2017 mengatakan bahwa Bandara Internasional Soekarno-Hatta dinobatkan sebagai bandara paling terkoneksi ke-7 di dunia atau ke-2 di Asia Pasifik. Prestasi ini pun makin memacu PT Angkasa Pura II untuk meningkatkan pelayanan dan kenyamanan lebih maksimal lagi.

Maka, nantinya Bandara Soekarno Hatta akan ditambah dengan kapasitas pelayanan navigasi. Hal tersebut telah disampaikan langsung oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi. Penambahan pelayanan navigasi ini dilakukan untuk meningkatkan keselamatan para penumpang pesawat Indonesia.

Selain itu, Bandara Internasional Soekarno-Hatta pun akan diperluas lagi. Menurut Direktur Utama PT AP II, Muhammad Awaluddin, PT Angkasa Pura II sudah mulai mengembangkan rencana besar pembangunan Bandara Soekarno-Hatta II.

Awaludin menjelaskan, Bandara Soekarno Hatta II rencananya akan dikembangkan dan diperluas ke arah timur. Faktor utama perluasan Bandara Soekarno-Hatta adalah karena padatnya jumlah penerbangan dan penumpang. Awaluddin memprediksi, pada tahun 2025 nanti, jumlah pengunjung bandara akan mencapai 100 juta orang. Maka, sebelum Bandara Soekarno-Hatta belum begitu padat, PT Angkasa Pura II sudah merancang dan akan segera merealisasikan masterplannya. Dalam waktu dekat ini, terminal 4 sudah siap dibangun. Dilansir dari Merdeka.com, perkiraan kasar dana pembangunan Terminal 4 adalah sebesar Rp 5 triliun.

Saat ini, Bandara Soekarno Hatta memiliki luas 1.800 hektare. Awaluddin mengatakan, kurang lebih Bandara Soekarno Hatta II yang akan dibangun di lahan seluas dua ribu hektare. Wilayah utara bandara saat ini menjadi lokasi yang paling memungkinkan untuk pengembangan.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU