Pemerintah Kota Semarang kini tengah fokus membangun sektor wisata. Program prioritas ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, salah satunya adalah Akademi Kepolisian (Akpol). Sejumlah aset Akpol Semarang pun ikut dijadikan destinasi wisata.
Gubernur Akpol, Irjen Rycko Amelza Dahniel mengatakan lahan Akpol seluas 2.826 persegi di kawasan kampus masih berupa hutan. Lahan ini dimungkinkan diolah menjadi destinasi wisata.
“Tanah tersebut tepat di pintu utama Akpol. Kami ingin agar Akpol menjadi destinasi wisata baru di Kota Semarang” kata Rycko saat beraudiensi dengan Wali Kota Semarang di ruang VIP Balai Kota Semarang, Selasa (17/4/2018) dilansir dari KompasTravel.
Menurut Rycko, akpol akan lebih terbuka untuk dikunjungi masyarakat. Masyarakat bisa menyaksikan bagaimana pendidikan dan pelatihan taruna akpol di kampus.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi pun menanggapi rencana ini dengan positif. Ia menjelaskan bahwa Akpol bisa jadi daya tarik utama Kota Semarang, terutama untuk wisata digital.
“Sejak awal memimpin Kota Semarang sampai sekarang, baru Bapak yang menawarkan kerja sama pariwisata. Untuk itu, saya menghaturkan terima kasih banyak atas bantuan Bapak Gubernur Akpol untuk kemajuan Kota Semarang,” katanya.
Hendrar mengaku telah mengidamkan kerjasama Akpol menjadi bagian pembangunan pariwisata Kota Semarang sejak lama sesuai dengan rencana tata ruang Wilayan Kota Semarang.
Hendrar juga mengusulkan agar drum band Aakpol dapat ikut ambil bagian dalam car free day yang selalu dilakukan setiap hari Minggu di Kota Semarang sehingga bisa menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk mengikuti car free day.
“Mungkin tidak setiap Minggu tampil, bisa sebulan sekali. Namun, waktunya harus rutin sehingga akan menjadi penampilan yang ditunggu masyarakat,” ujarnya.
Ia juga ingin drum band Akpol juga menjadi bagian dalam defile Semarang Night Carnival yang akan diselenggarakan pada 5 Mei 2018.
“Saya senang sekali apabila Akpol bisa ambil bagian dalam rangkaian HUT Kota Semarang ke-471 itu.” pungkasnya