Bahagia adalah ketika Kamu bisa melakukan apa yang Kamu cintai, dan itu bermanfaat untuk orang lain.
Menjadi ranger gunung adalah suatu bentuk pengabdian nyata untuk alam dan negeri Indonesia. Menjadi garda depan di gunung pastinya nggak mudah. Akan ada banyak hal suka dan duka yang selalu menghampiri. Tapi, hal inilah yang jadi penyemangat para ranger gunung untuk terus mengabdi.
Suka duka ini pun udah kayak jadi hal pemanis di kehidupan. Nah, kira-kira apa aja sih nggak senang atau nggak sukanyaa jadi ranger gunung?
Lagi enak-enaknya ngopi sambil nonton bola, eh tiba-tiba ada kabar kalau ada pendaki yang hilang, tersesat atau terluka di gunung. Langsung deh, nggak perlu mikir nanti para ranger gunung pasti langsung siap sedia buat bantu tim SAR untuk mencari dan mengevakuasi pendaki tersebut.
Padahal kadang para pendaki ini nyasar dan hilang karena kesalahan mereka sendiri. Tapi para ranger gunung tetap pasang badan untuk jadi relawan. Meski resikonya juga nggak kecil.
Nggak jarang para ranger gunung melakukan aksi bersih gunung. Mereka dengan jerih payah sendiri berupaya keras untuk membersihkan sampah-sampah pendaki yang sengaja ditinggal di gunung. Kadang, belum lama dibersihkan, eh sudah dikotori lagi oleh pendaki.
Kayak gini bikin kapok ranger gunung? Jelas nggak, karena mereka akan kembali dan kembali lagi membersihkan gunung dari sampah.
Kadang para ranger gunung juga harus siap dengan ancaman keselamatan nyawa mereka. Saat mengevakuasi pendaki yang tersesat, terluka atau jatuh di jurang, para ranger bahkan harus ikut menggadaikan keselamatan nyawa mereka. Ini semata-mata demi bisa menyelamatkan si pendaki tersebut.
Karena mereka adalah sekelompok orang yang memang tergerak hatinya untuk menjaga dan melindungi gunung, maka kerja keras mereka juga hanya Tuhan yang membalas. Beberapa mengaku bahwa mereka emang terpanggil jiwanya untuk jadi relawan gunung. Jadi nggak masalah apakah mereka harus dibayar atau nggak.
Butuh waktu berhari-hari untuk bisa melakukan proses evakuasi sampai benar-benar dinyatakan selesai. Belum lagi kalau harus naik gunung berkali-kali untuk melakukan pembersihan jalur atau operasi kondisi hutan di gunung.
Maka nggak heran kalau mereka bahkan juga lebih banyak menghabiskan waktu di gunung dari pada di rumah.
***
Tapi nih gais, Kamu perlu tahu bahwa menjadi ranger gunung juga ada sisi menyenangkannya. Nggak melulu susah kok yang mereka rasain, karena pada dasarnya mereka melakukannya atas dasar ikhlas, jadi rasa suka itu mungkin tergantikan dengan segala kebahagiaannya, misalnya.
Karena mayoritas para ranger gunung adalah orang yang mencintai alam, maka mereka melakukan semuanya dengan senang hati. Meski kadang juga terasa susah, tapi itu semua tak jadi masalah. Mereka bahagia karena bisa berbakti dan mengabdi pada bumi pertiwi dengan cara yang mereka pilih dan mereka cintai.
Percaya nggak, kalau Kamu melakukan sesuatu yang Kamu cintai pasti hatimu akan ngerasa senang dan bangga? Betul? Begitu juga dengan mereka.
Jiwa ksatria para ranger gunung emang nggak perlu ditanyakan lagi. Mereka memang tak perlu dibayar apapun setiap kali berhasil menyelamatkan pendaki. Karena bagi mereka kebahagiaan dari para keluarga pendaki lebih berharga dari apapun.
Kalau boleh dikatakan,
Kebahagiaan hakiki adalah ketika Kamu bisa bermanfaat dan bisa membahagiakan orang lain dengan jerih payahmu.
Para ranger ini rutin naik gunung untuk beberapa keperluan. Jadi nggak heran kalau hidup mereka lebih bahagia dan damai. Bahagia karena selain bisa menolong orang, mereka juga bisa menolong alam yang mulai rusak. Dan buat mereka itu adalah pengabdian terbesar dalam hidup mereka.
Dan merasa damai karena setiap kali merasa lelah, alam akan membuat mereka jadi lebih tenang dan kembali bersyukur. Makanya hidup mereka jadi lebih damai.
Para ranger gunung akan merasa senang saat mereka bisa memantau lebih dekat perkembangan satwa liar. Terlebih lagi mereka bisa ikut ambil bagian untuk tindakan konservasi lebih lanjut. Jadi makin cinta dengan alam Indonesia dong tentunya!
Perubahan Iklim Dunia Dorong Leonardo DiCaprio Kunjungi Taman Nasional Gunung Leuser Aceh
Menjadi ranger adalah kesempatan untuk terus bisa belajar banyak hal. Lama-kelamaan kemampuan dan skillmu akan terasah dan menjadi semakin baik. Kualitas dirimu juga akan semakin meningkat, mulai dari kualitas hati, pikiran sampai kemampuan. Dan inilah bayaran untuk apa yang sudah dilakukan para ranger. Tumbuh jadi orang dan pribadi yang lebih baik.
***
Intinya, meski menjadi ranger gunung ada susah dan senangnya tapi mayoritas dari mereka lebih merasakan senangnya. Kesulitan buat mereka hanyalah secuil batu kerikil yang harus dilewati untuk sebuah pengabdian besar pada ibu pertiwi. Mereka menunjukkan cintanya yang besar pada Indonesia dengan cara yang mereka pilih dan cintai.
Pelajaran penting untuk para pendaki, janganlah bertindak ceroboh dan sesuka hati saat mendaki. Mungkin Kamu nggak tahu kalau kecerobohanmu bisa berakibat fatal dan berefek juga ke orang lain. Tapi nggak pernahkah kamu berpikir tentang para ranger gunung yang sudah bersusah payah ini? Jadilah pendaki gunug yang cerdas mulai sekarang juga ya gais!