Beberapa tahun terakhir, Raja Ampat di Indonesia timur naik pamor karena memiliki pemandangan yang luar biasa. Tapi tahukah Kamu ternyata ada destinasi wisata di Indonesia barat yang memiliki pemandangan mirip Raja Ampat juga, lho. Tempat itu adalah Pulau Mandeh di Sumatera Barat.
Bagi Kamu masih belum memiliki budget cukup untuk melakukan perjalanan ke Raja Ampat, saya merekomendasikan untuk datang dan berlibur di Mandeh.
Berikut ini adalah tips agar Kamu bisa bertemu dengan 9 keajaiban di Pulau Mandeh:
Banyak orang yang bilang bahwa spot paling indah di Mandeh adalah Puncak Mandeh. Di sana terdapat area khusus untuk melihat keindahan beberapa pulau di sekitar Pulau Mandeh. Ada juga tempat duduk nyaman yang bisa digunakan untuk bersantai.
Saya merekomendasikan ke Puncak Mandeh terlebih dahulu karena letaknya berada di Dermaga Tarusan (dermaga di Mandeh). Kamu hanya perlu naik mobil selama 10 menit untuk bisa sampai puncaknya. Alternatif lain ke Puncak Mandeh adalah ketika perjalanan pulang ke Dermaga Tarusan sebelum menuju Padang.
FYI: Perjalanan Padang ke sini hanya membutuhkan waktu 1 jam.
Nama pulau ini memang sedikit bikin merinding, tapi Kamu nggak perlu takut karena di sini Kamu akan menemukan keindahan, bukan menemukan hantu.
Kamu hanya memerlukan waktu 30 menit dari Dermaga Terusan untuk sampai di sini. Pasirnya putih (agak merah muda) dan lembut.
Sebelum melanjutkan perjalanan, ke pulau selanjutnya, mending main air di sekitar Pulau Setan. Di sini Kamu bisa main speedboat, memancing, atau naik banana boat.
Jika sudah puas menikmati Pulau Setan, Kamu bisa melanjutkan perjalanan selama 15 menit dengan kapal ke Pulau Sironjong Gadang untuk snorkeling.
Di sini adalah lokasi terbaik untuk snorkeling karena menawarkan karang yang bagus dan biota laut berwarna-warni. Kamu akan banyak menemukan Nemo di sini.
Yang seru saat ke kawasan Kepulauan Mandeh adalah melakukan Cliff jumping. Hanya 5 menit berlayar Kamu bisa langsung sampai di pulau Sironjong Ketek (baca: Sironjong Kecil).
Sesampainya di pulau ini, Kamu bisa menceburkan diri ke laut yang biru dari ketinggian 15 meter. Setelah menceburkan diri dari ketinggian 15 meter, perasaan penatmu dengan rutinitas dijamin akan menghilang. Sensasi loncat dari tebing alami ini sangat berbeda karena Kamu nggak akan diberi alat keamanan.
Setelah capek dengan aksi snorkeling dan meloncat dari ketinggian 15 meter, mending Kamu mandi dan beristirahat ke Pulau Cubudak. Di sini terdapat sebuah resort Paradiso Village yang dikelola oleh Nanni seorang warga Italia.
Pulau mungil ini menjanjikan kenyamanan layaknya pulau pribadi yang jauh dari hiruk-piruk dunia luar. Oya, jangan lupa siapkan uang yang banyak ya, karena menginap di sini semalam Rp 1,3 juta.
Setelah puas bermalam di resort yang mirip dengan pulau pribadi, Kamu bisa datang ke Pulau Kapo-kapo. Di sana Kamu akan dimanjakan dengan hijaunya hutan bakau di pulau Cubudak.
Keindahan hutan bakau di pulau ini saya jamin akan bikin Kamu nggak bosan karena masih sangat asri. Ohya, sebenarnya di desa ini ada home stay lho! Harganya lebih murah dari resort Paradiso Village. Jika Kamu merasa keberatan dengan harga penginapan di Paradiso Village , Kamu bisa menginap di desa ini.
Letaknya berada di bagian barat pulau Cubadak. FYI: Resort Paradiso Village berada di sisi timur Pulau Cubadak.
Setelah puas menjelajahi hutan bakau di Kepo-kapo, coba deh mampir ke Kampung Kapo-kapo yang terletak 100 meter dari hutan bakau ini.
Di sini ada sekitar 30 kepala keluarga yang tinggal di sana. Mereka bermata pencaharian sebagai nelayan dengan rumah yang memiliki panel surya. Kamu akan segera terhipnotis dengan kehidupan masyarakat desa yang jauh dari hiruk=piruk perkotaan.
Sebelum kembali ke Padang, Kamu mending ke Sungai Gemuruh. Di sini Kamu bisa bermain air sambil santai. Suasana yang asri bakal bikin Kamu merasa tenang.
Hmm.. setelah dua hari menyepi di Kawasan Mandeh, Kamu bakalan segar kembali. Ibarat handphone di-charge kembali.
“The gladdest moment in human life, me thinks, is a departure into unknown lands.” – Sir Richard Burton