Banyak yang salah memahami, sebenarnya Tibet bukanlah sebuah negara melainkan provinsi di Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang memiliki status otonomi khusus. Cina mengenalnya sebagai Xizang, berada di Pegunungan Himalaya sehingga banyak yang menjulukinya sebagai Puncak Dunia atau Atap Dunia. Mayoritas penduduknya menganut ajaran Buddha.
Dahulu Tibet adalah sebuah wilayah negara yang merdeka. Sebelum RRT berdiri sebagai sebuah negara pada 1 Oktober 1949, Tibet terlebih dahulu eksis sejak 1913. Kemerdekaan tersebut diperoleh berkat diplomasi Dalai Lama ke-13, Thubten Gyatso, yang berhasil membujuk Inggris untuk membantu Tibet keluar dari pengaruh Kekaisaran Cina pada tahun 1904.
Namun pada tahun 1950, puluhan ribu tentara Cina mengepung Tibet untuk melakukan invasi agar negara itu kembali ke genggaman tirani RRT. Cina memang tidak pernah mengakui kemerdekaan Tibet. Cina memiliki argumen sejarah atas invasi tersebut, bahwa wilayah RRT mencakup setiap daerah yang pernah menjadi bagian dari kekuasaan Kekaisaran Cina.
Tibet merupakan daerah yang memiliki ciri khas khusus. Mendengar kata Tibet, biasanya yang muncul di kepala adalah sosok Dalai Lama dan sebuah negeri di atas awan. Tidak salah, penduduk asli Tibet berasal dari etnis Tibetan. Ajaran Buddha yang dianut masyarakat Tibet tidak sama dengan yang ada di negara lain, karena sudah banyak mengalami akulturasi.
Ajaran Buddha di Tibet terdiri atas perpaduan ajaran dasar agama Buddha dan mitologi Tibet. Masyarakat Tibet sangat meyakini bahwa Dalai Lama adalah perwujudan manusia dari Avalokitesvara, konsep Tuhan atau dewa yang memiliki sikap welas asih untuk membela manusia dari segala hal yang menyebabkan kesengsaraan dan kesusahan dalam hidup.
Sosok Dalai Lama telah menjadi legenda, tak hanya bagi masyarakat Tibet, namun juga dunia. Konsep pemimpin spiritual dengan sistem penggantian secara reinkarnasi memang sangat menarik. Setiap Dalai Lama meninggal, para Lama Tinggi Gelugpa akan mencari reinkarnasinya dengan mencari seorang bayi yang lahir pada hari yang sama dengan kematian Dalai Lama.
Ritual ini dlakukan terakhir kali pada Juli 1935 saat seorang anak laki-laki dari Desa Takster dinobatkan sebagai Dalai Lama ke-14. Anak tersebut bernama Tenzin Gyatso. Biasanya gelar Dalai Lama akan disematakan pada anak yang berumur 18 tahun. Namun kondisi yang mendesak karena invasi tentara Cina membuat Tenzin Gyatso menerima gelar itu di usia 15 tahun.
Kota Tibet Chine dikenal sebagai wilayah yang menyimpan misteri bagi para petualang. Tidak semua orang bisa memasuki Tibet karena sangat tertutup. Seperti Makkah di Arab Saudi yang hanya diperuntukkan khusus untuk umat muslim, Tibet khusus untuk penganut ajaran Buddha Tibet. Selain itu, adat tradisi yang dijaga membuat nuansa mistik kental terasa.
Terdapat 18 puncak gunung di Barisha Himalaya dengan ketinggian 7000 sampai 8000 mdpl. Ketersediaan jumlah oksigen Tibet 40% lebih rendah. Para peneliti beranggapan kondisi ini tidak baik bagi manusia normal untuk bertahan hidup. Namun masyarakat Tibet berbeda, tubuh mereka telah mengalami evolusi sehingga mampu bertahan di tempat seperti ini.
Banyak biara yang tersebar di seluruh penjuru Tibet. Bagi para wisatawan yang datang ke Himalaya, biara-biara ini menjadi pemandangan luar biasa. Biara menjadi tempat para biksu menjalankan aktivitas spiritualnya. Tidak semua biksu bisa dimasuki oleh wisatawan, beberapa yang bisa dikunjungi dan dimasuki yaitu Biara Kirti dan Biara Labang.