Ketika liburan, banyak orang yang mencari aktivitas seru yang berbeda dengan rutinitas sehari-hari. Jika bosan dengan tempat wisata yang itu-itu saja, tidak ada salahnya untuk mencoba destinasi yang bernuansa baru. Tak melulu harus selalu ramai dan dipadati pengunjung, tempat wisata yang sepi dan menyeramkan dengan sejarah pilu pun dapat menjadi pilihan menarik. Berikut ini disajikan tempat wisata paling menyeramkan di dunia yang cocok untuk uji nyali.
Amityvillem House merupakan rumah angker yang berada di 108 Ocean Ave, Amityville, New York. Rumah ini sangat populer dalam dunia paranormal, bahkan kisahnya pernah diangkat dalam film The Conjuring 2 di tahun 2016 lalu. Pada 14 November 1974, seluruh anggota keluarga De Feo yang menempati rumah ini meninggal secara tragis dengan luka tembak. Dalam persidangan, pelaku mengaku melakukan aksti tersebut karena bisikan dan pengaruh iblis.
Tahun 1975, rumah Amityvillem dibeli olah George dan Kathleen Lutz. Mereka tinggal bersama tiga orang anak dan seekor anjing peliharaan. Namun sebulan kemudian, keluarga Lutz melarikan diri dari rumah tersebut karena mengaku tidak kuat oleh teror-teror dari hantu-hantu penasaran keluarga De Feo yang menuntut pembalasan.
Leap Castle merupakan benteng angker di Irlandia yang dianggap sebagai salah satu tempat paling menakutkan di dunia. Sejarah mengerikan terus terjadi di benteng ini sejak dibangun pada 750 tahun lalu. Salah satu kisah paling mengerikan pernah terjadi di salah satu sudut yang dikenal sebagai ‘Bloody Chapel’. Pada tahun 1500-1n, sekitar 40 anggota klan McMahon diracuni oleh klan O’Carroll saat menghadiri pesta di Leap Castle.
Pada 1922 seorang pekerja di Leap Castle menemukan perangkap rahasia di balik dinding Blood Chapel. Ketika ditelusuri lebih lanjut, ditemukan puluhan kerangka manusia di atas paku kayu di sebuah ruangan yang mirip dengan penjara. Dikatakan, hantu-hantu dari klan McMahon terus menghantui Leap Castle hingga hari ini.
Siapa tak kenal dengan hutan satu ini. Hutan Aokigahara adalah tempat favorit dimana masyarakat Jepang yang putus asa dan menyerah pada hidup memilih bunuh diri. Jepang dikenal sebagai salah satu negara dengan angka bunuh diri paling tinggi di dunia, dimana sebagian besar dilakukan di hutan ini. Hutan Aokigahara semakin angker dengan pohon-pohon lebat dengan formasi bebatuan yang janggal.
Jumlah korban bunuh diri di Hutan Aokigahara sangat banyak, pemerintah Jepang sengaja tidak mempublikasikannya untuk mencegah agar hutan ini semakin populer. Di beberapa sudut, terdapat penanda berisi konseling anti-bunuh diri. Bahkan pemerintah Jepang juga mengerahkan petugas patroli dan memasang kamera pengawas untu meminimalisir korban.
Istana Cachtice merupakan tempat paling angker di Slowakia. Tempat ini pernah menjadi saksi kekejaman seorang bangsawan Eropa yang mandi darah para gadis-gadis muda demi mendapatkan kecantikan abadi. Elizabeth Bathory adalah istri dari bangsawan Kerajaan Hungaria, Stephen Bathory yang tinggal di akhir abad ke-15 sampai abad ke-16. Ketika usia 40 tahun, Elizabeth Bathory yang takut kecantikannya hilang mulai membantai pelayan-pelayan gadisnya untuk bermandikan darah mereka.
Pada rentang 1585-1610 terhitung sebanyak 600 gadis muda tewas dan diambil darahnya oleh Elizabeth Bathory. Ia dianggap gila dan dihukum dengan cara dikubur hidup-hidup atas perintah suaminya sendiri. Kini Istana Cachtice menjadi tempat bersemayamnya arwah-arwah gadis muda korban pembantaian di masa lalu.
Sebelum menjadi tempat wisata paling menyeramkan, tempat ini adalah sebuah penjara dimana narapidana ditahan dan disiksa bahkan hingga eksekusi mati. Penjara di Philadelphia ini pernah menjadi tempat dihukumnya penjahat kelas kakap seperti Al Capone dan perampok bank ‘Slick Willie’. Pada 1971 penjara ini ditutup, kemudian pada 1884 dibuka kembali sebagai tempat wisata museum. Setiap hari minggu diadakan tur untuk mendalami sejarah salah satu bekas penjara paling brutal tersebut.
Sel-sel yang kosong di penjara Philadephia masih dihuni oleh hantu-hantu narapidana yang dieksekusi mati. Mereka mendiami tembok penjara karena belum terima atas akhir hidupnya yang tragis. Suara teriakan, derap kaki, atau erangan kesakitan sering kali terdengar di tempat ini. Tidak ada pengunjung yang berani menyusuri tempat ini sendiri.