Perbedaan Lebaran Dulu dan Sekarang, Semua Berubah Sejak Covid-19!

Tahun ini, Lebaran terasa sangat berbeda sejak SARS-CoV-2 menjadi pandemi dan menyebabkan penyakit Covid-19. Berikut perbedaan lebaran dulu dan sekarang.

SHARE :

Ditulis Oleh: Taufiqur Rohman

Lebaran merupakan perayaan Hari Raya Idul Fitri yang bisa jadi paling ditunggu oleh umat muslim di seluruh dunia. Lebaran biasanya akan dirayakan secara meriah dengan kembang api dan berbagai tradisi adat lokal setempat. Umat muslim juga akan berkumpul di rumah orang tua bersama dengan sanak famili lain yang terpisah jarak. Semua terasa menyenangkan dan penuh kehangatan.

Tahun ini, Lebaran terasa sangat berbeda sejak Coronavirus SARS-CoV-2 menjadi pandemi di seluruh dunia dan menyebabkan penyakit Covid-19. Tidak ada lagi perayaan meriah dan kehangatan berkumpul bersama keluarga besar. Sepi dan begitu suram. Berikut adalah beberapa perbedaan Lebaran Dulu dan Sekarang.

1. Tidak Ada Mudik Lebaran

(tirto.id)

Pemerintah Indonesia telah secara resmi melarang mudik Lebaran selama masa pandemi Covid-19. Hal ini dilakukan agar penyebaran Covid-19 tidak semakin meluas ke daerah-daerah. Masyarakat yang nekat mudik akan diminta putar balik kembali ke kota asalnya oleh petugas kepolisian yang berjaga di perbatasan. Dengan ditiadakannya mudik Lebaran, maka tidak ada lagi acara kumpul bersama keluarga besar. Mereka yang bekerja jauh dari orang tua terpaksa harus merayakan Lebaran di tanah rantau.

2. Sholat Ied di Rumah

(republika.co.id)

Sholat Ied merupakan ibadah sunah yang dilakukan setiap Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha. Dilakukan secara berjamaah pada pagi hari di masjid atau lapangan luas. Tahun ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Agama Republik Indonesia menghimbau agar Sholat Ied dilakukan di rumah masing-masing untuk menghindari penyebaran Covid-19 agar tidak meluas. Alhasil, masjid atau lapangan luas yang biasanya riuh ramai oleh jamaah yang melaksanakan Sholat Ied kini sepi dan kosong.

3. Silaturahmi Online

(liputan6.com)

Sudah menjadi kebiasaan setiap Hari Raya Idul Fitri, masyarakat Indonesia akan bersilaturahmi ke rumah-rumah tetangga atau sanak saudara. Tahun ini, silaturahmi dilarang oleh pemerintah untuk menghindari penyebaran Covid-19. Pemerintah Indonesia menghimbau agar silaturahmi Lebaran tahun ini dilakukan secara online saja, melalui aplikasi-aplikasi digital. Memang tidak ada yang bisa menggantikan sentuhan fisik, namun semua ini harus dilakukan demi kesehatan dan keamanan bersama.

4. Tidak Ada Perayaan Tradisi Adat Lokal

(indeksnews.com)

Sebagai negara yang multikultural, Indonesia penuh dengan tradisi unik yang berbeda-beda di setiap daerah. Biasanya Lebaran turut di meriahkan oleh berbagai tradisi adat lokal setempat, seperti takbir keliling, takbir musa, atau grebek syawal. Namun Lebaran tahun ini, semua ditiadakan. Pemerintah menghimbau masyarakat untuk menghindari perkumpulan massa dalam jumlah besar. Lebaran yang dulu terasa meriah dan begitu menyenangkan, kini lebih sepi.

Tahun 2020 merupakan tahun yang sangat luar biasa. Karena Covid-19, miliaran manusia di seluruh dunia terpaksa untuk tinggal di rumah saja. Bekerja, belajar, dan beribadah di rumah. Covid-19 menyebar dengan sangat cepat. Dalam kurun waktu lima bulan, jumlah penderita Covid-19 telah mencapai lebih dari 3.8 juta orang dengan korban jiwa tidak kurang dari 265.000 orang.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU