Ada perbedaan yang cukup mendalam ketika kita menengok kondisi wisata di Gili Lombok pasca gempa dengan Gili Lombok sebelum musibah bencana menerpa.
Meski infrastruktur telah kembali dibangun, begitu pula dengan kondisi ekonomi dan psikologi warga berlangsung pulih, namun Gili Lombok pasca gempa menyematkan perbedaan yang terasa oleh wisatawan.
Diketahui bahwa Gili Lombok memiliki tiga Gili yang pesonanya luar biasa dan populer riada tara, yakni Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno.
Ketiga gili tersebut juga terdampak gempa dan mengakibatkan beberapa komponen pariwisata di dalam dan luarnya turut berbenah. Hal ini bisa ditengok pada perbedaan promo akomodasi, kondisi lingkungan, dan keramaian wisatawan yang ada.
Adanya musibah gempa beruntun yang menyerang Lombok beberapa waktu lalu, membuat beberapa akomodasi melakukan kebijakan dengan menambah promo pada berbagai harga.
Hal ini dapat ditengok pada resor, hotel, maupun private villa di Gili Air yang memberi harga promo dari 30 sampai lebih dari 50 persen.
Alhasil meski kunjungan wisatawan belum kembali normal, tetapi banyak wisatawan yang menambah lama menginap saat berwisata di Gili Air.
Bila kita berkunjung ke Lombok, maka kita akan mendapati tepian pantai yang sudah bersih dan bebas dari puing-puing pascagempa.
Pemerintah Kabupaten Lombok Utara telah membersihkan dan merelokasi seluruh bangunan di pantai di tiga gili. Hal ini untuk memaksimalkan ruang publik dan estetika pulau.
Infrastruktur telah kembali memadai, dan para wisatawan tak perlu khawatir bertandang karena tak hanya nyaman, wisata di Gili Lombok pasca gempa ini telah aman.
Dilansir Kompas, Asisten II Bupati Lombok Utara, Hermanto mengatakan sebelum gempa ada sekitar 2.500 wisatawan yang masuk ke tiga Gili setiap hari. Sampai saat ini Lombok Utara masih mengejar jumlah kunjungan wisatawan untuk kembali normal.
Pada kondisi yang dialami di Gili Air, tampak atraksi wisata masih sepi dengan tingkat okupansi hotel masih 20 hingga 25 persen. Tak hanya itu, beberapa hotel dan vila di Gili Lombok pasca gempa juga lebih memilih berhenti beroperasi.