Bereksplorasi dan memulai hal baru memang selalu menantang dan menarik untuk dicoba. Salah satunya adalah kegiatan touring. Stephen Langitan, salah satu rider asal Indonesia ini melakukan perjalanan penuh tantangan dengan menempuh 30.000 km dengan motornya, melewati berbagai negara lintas benua. Simak selanjutnya kisah perjalanan Stephen Langitan berikut ini.
Perjalanan lintas benua yang dilakukan oleh Stephen Langitan ini dilakukan sendiri selama 5 bulan. Misi #kibarkanmerahputih ini dimulai daritanggal 25 Maret lalu dan berpuncak pada tanggal 17 Agustus 2018. Sebelum mengawali perjalanannya, beragam persiapan pun dilakukan, termasuk pembuatan visa, passport, SIM International, dan Carnet de Passengert en duoane (dokumen touring yang diperlukan agar kendaraa yang ia bawa mendapatkan izin masuk di berbagai negara).
Dalam melakukan perjalanan ini, Stephen mempersiapkan 5 visa, yakni visa India, Pakistan, Iran, Schengen, dan Inggris. Selebihnya, seperti dilansir otosia.com dia menggunakan Visa on Arrival.
Selain itu, Stephen juga mengungkapkan, seorang ride adventure wajib memiliki mental petualang. Persiapkan fisik dan mental matang-matang sebelum memulai perjalanan, siap menginap dimana saja, dan mandiri. Dilansir Kompas.com, dirinya mengaku membawa tenda dan perlengkapan berkemah lainnya seperti, kursi lipat, meja lipat, serta perlengkapan memasak mini.
Ekspedisi yang dilakukan oleh Stephen Langitan ini memakan biaya sebanyak 250 juta. Ongkos perjalanan ini ia gunakan untuk membeli bensin, perawatan motor, penginapan, serta kebutuhan makan selama perjalanan. Menurut Stephen, biaya ini telah ditekan seminimal mungkin.
Ia mengaku pernah melakukan perjalanan 600 KM nonstop untuk menghemat biaya penginapan dan makan. Perjalanannya dimulai dari Jakarta, menyeberang ke Sumatera, dilanjutkan ke Malaysia, dan melintasi benua untuk sampai ke United Kingdom.
Adapun untuk mencapai London, ia mengaku menempuh 22 negara, di antaranya yakni Malaysia, Thailand, Myanmar, India, Nepal, Pakistan, Iran, Turki, Yunani, Itali, Vatikan, Monako, Spanyol, Andorra, Perancis, Swiss, Austria, Jerman, Belanda, Belgia, hingga sampai Inggris.
Pengalaman menarik dan menantang pun dialami oleh Stephen Langitan selama menempuh misi. Di provinsi Balochistan di Pakistan, ia dikawal oleh polisi selama 6 hari berturut-turut. Pengawalan ini dilakukan terkait alasan keamanan. Stephen dilarang untuk berhenti dan berfoto-foto, karena bisa dianggap mata-mata. Wah, ngeri juga ya!
Tantangan lain pun dihadapi oleh Stephen Langitan dalam perjalanan. Saat melintasi gurun di Iran, ia dihadapkan pada badai gurun yang mengganggu perjalanan. Ratusan kilo ia tempuh seharian dalam kondisi badai.
Ia mengaku harus memacu motornya sekencang mungkin agar tak terkena arus angin yang ada. Stephen kemudian menjauh ke arah utara hingga memasuki wilayah Turki. Dari sini, ia kemudian memulai perjalanannya di wilayah Eropa.
Selama perjalanan, Stephen mengaku lebih memilih jalur pedesaan daripada jalur utama negara. Hal ini ia lakukan dengan alasan ingin membawa Merah Putih berkibar di seluruh pelosok dunia, sesuai dengan misinya #kibarkanmerahputih. Sepanjang jalan, ia mengandalkan Maps dan GPS untuk membantunya menentukan rute perjalanannya.