Ternyata Begini Rasanya Jadi GM Harris Hotel Sentraland Semarang

"Tag line hidup saya adalah Everyday Holiday. Jadi, hotel adalah tempat di mana saya bisa bekerja dengan fun." kata GM Harris Hotel Sentraland Semarang.

SHARE :

Ditulis Oleh: Echi

Bisnis perhotelan di Indonesia berkembang begitu pesatnya. Ditambah tingginya tren pariwisata beberapa tahun belakang ini, profesi menjadi seorang staf hotel tampak menjanjikan untuk ditekuni.

Dari kacamata seorang traveler, staf hotel tampak selalu bahagia, bertemu dengan banyak wajah-wajah baru setiap harinya, dan setiap hari serasa menyenangkan seperti liburan. Tapi, apakah benar demikian?

Baca juga: Meat & Greed Harris Hotel Sentraland, tawarkan tempat makan seru untuk traveler millennial yang liburan di Semarang

General Manager Harris Hotel Sentraland Semarang (kiri-red)

Kami mewawancarai GM Harris Hotel Sentraland Semarang, Miyana. Berikut hasil wawancara kami;

Hallo pak, boleh perkenalkan diri terlebih dahulu?

Selamat datang di Harris. Saya Miyana, General Manager Harris Hotel Sentraland Semarang. Saya sudah 8 tahun bergabung bersama Tauzia. Di tahun 2016, saya terpilih menjadi GM di properti Tauzia. Saat itu usia saya 31 tahun. Dan, kebetulan menjadi GM termuda Tauzia kala itu.

Sedangkan di Harris Hotel Sentraland Semarang, saya baru memulainya 6 Agustus 2018. Sebelumnya, saya menjadi GM di properti Tauzia lainnya.

Kenapa bapak memilih bekerja di bidang perhotelan?

Saya lulusan akuntansi finance. Lulusan UPN Jogja dengan nilai kumlaud. Setelah lulus, saya bekerja di Bursa Efek Indonesia, multi international company.  Jadi tidak ada pengalaman di bidang perhotelan sebelumnya. Saya benar-benar meniti dari nol.

Tag line hidup saya adalah Everyday Holiday. Jadi, saya pikir hotel adalah jalan hidup saya di mana di perhotelan selalu identik dengan prestige, bekerja dengan fun. Apalagi menjadi GM Harris Hotel Sentraland Semarang, selalu jadi young people, dinamis, dan enerjik.

Selain itu, dunia perhotelan mengakomodir traveler, liburan, dan bisnis juga iya. Dan semua itu dilakukan dengan fun.

Apalagi di Tauzia, khususnya Harris, semua terasa menyenangkan. Di sini kami mengenakan sepatu sneaker saat bekerja, kaus, celana jins. Santai. Tapi kami pun tidak menghilangkan seragam formal yang biasa ditunjukkan di hotel-hotel lainnya.

Seperti kemarin, kami mengadakan event table manner. Nah, pada momen itu kami mengenakan pakaian formal.

Bagaimana cara bapak meningkatkan skill di bidang perhotelan yang sebelumnya minim pengetahuan di bidang ini?

Kita jangan sampai senang di suatu posisi. Kalau kita mau belajar dari nol di bidang hotel, pelajari basic knowledge-nya. Setelah itu kuasai pengetahuan lainnya. Saya meniti karir hampir 16 tahun di perhotelan. Kami belajar buku perhotelan, dan seminar-seminar international online untuk mengasah basic-nya. Pokoknya jangan mudah puas sama yang udah didapatkan.

Hal yang paling menyenangkan selama jadi GM apa ya pak?

Yang pasti kita ketemu banyak orang. Bisa tersenyum dengan semua orang untuk melayani tamu. Itu yang paling menyenangkan.

Sedangkan kalau ada tamu yang komplain, saya anggap itu bukan hal yang tidak enak, tapi sebuah tantangan bagaimana menghadirkan solusi yang akhirnya memberikan kenyamanan bagi tamu.

Baca juga: Kenalan dengan Ferry Unardi, pendiri Traveloka yang memulai bisnis dari nol

Nggak enaknya jadi GM pak?

Jadi seorang GM itu, paling susah membagi waktu dengan keluarga. Waktu kerja dan bersama keluarga harus dibagi dengan balance. Tapi saya anggap itu bukan hal yang nggak enak. Itu adalah tantangan.

Akhir obrolan kami, Miyana selaku GM Harris Hotel menyampaikan, peluang bekerja di dunia perhotelan terbuka lebar. Di setiap kota pasti ada hotel.

Mengingat perkembangan pariwisata yang bergeliat begitu pesat, rasanya memutuskan berkarir di dunia perhotelan adalah pilihan tepat. Pekerjaan yang menyenangkan karena bisa bertemu dengan banyak orang. Cocok buat Anda penyuka liburan, pemilik moto hidup bekerja harus selalu menyenangkan.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU