Wisata Medan telah berkembang pesat. Bukan hanya terkenal dengan wisata kulinernya yang menggiurkan, destinasi wisata instagenik tak kalah menarik untuk ditelisik.
Bila Anda memutuskan untuk berlibur ke sana, perhatikan penggunaan bahasanya. Orang-orang Medan memang menggunakan Bahasa Indonesia dalam keseharian. Namun, terdapat beberapa kosa kata dalam Bahasa Medan yang memiliki makna berbeda dari arti yang seharusnya.
Tahukah Anda, di Medan, ‘kereta’ adalah sebutan untuk ‘sepeda motor’. Maka, alih-alih menggunakan kata ‘kereta’, lebih baik diperjelas dan menggantinya dengan sebutan ‘kereta api’.
Asep : “Cok, di mana sekarang?”
Ucok : “Lagi naik kereta otw ke hotel kau”
Asep: “Memangnya ada kereta yang berangkat jam segini?”
Ucok: “Maksud aku, sepeda motor. Di Medan, kereta itu berarti sepeda motor.”
Asep: “Ohhh ..”
Penggunaan istilah ‘mobil’ kurang populer di Medan. Mereka lebih senang menyebut “mobil” dengan nama ‘motor’. Dalam bahasa Medan, ‘motor’ berarti ‘mobil’ .
Ucok : “Naik apa kau ke sini? Motor?”
Asep : “Naik mobil”
Ucok : “Oh, kau naik motor. Baguslah”
Asep : “Hah?”
Sedangkan dalam Bahasa Medan, ‘honda’ digunakan sebagai ganti untuk menyebutkan kata ‘motor’. Ya, apapun merk motor mereka, disebutnya ‘honda’. Sedangkan ojek dikenal dengan sebutan RBT atau kepanjang dari Rakyat Banting Tulang.
Ucok : “Naik apa kau ke sini? RBT atau Honda?”
Asep : “Hah?”
Bagi kebanyakan wanita, kata ‘lucu’ memiliki makna yang lebih luas. Bukan lagi berarti ‘lucu (humor-red)’ tapi bisa juga diartikan sebagai ‘bagus’ atau ‘imut’. Dan bila Anda termasuk satu dari banyak wanita yang gemar menggunakan istilah ‘lucu’, hati-hatilah saat ke Medan.
Arti kata ‘lucu’ tak sepositif yang Anda kira. Di Medan, ‘lucu’ dimaknai sebagai sesuatu hal yang aneh. Banyak orang Medan yang kerap gunakan ‘lucu’ untuk menyebut ‘aneh’
Ucok : “Baju kau lucu kali?”
Asep : “Terima kasih”
Ucok : *tertawa
Istilah ‘mandi’ akan sering Anda dengar saat berwisata kuliner di Medan. ‘Mandi’ merupakan singkatan dari Teh manis Dingin.
Ucok : “Kak, pesan Mandi 2”
Asep : “Serius mau mandi di warung makan?”
Ucok : “Mandi singkatan dari Teh manis Dingin”
Selain ‘mandi’, ada juga istilah Teh Tong yang artinya teh tanpa gula.
Bagi arek Suroboyo, ‘Cak’ biasa digunakan untuk menyapa orang laki-laki yang lebih tua atau yang dituakan. Tapi, di Medan, ‘cak’ memiliki arti ‘coba’.
Asep : “Saya mau sewa sepeda motor. Syaratnya apa ya?”
Ucok : “Cak tunjukkin KTP buat syarat sewa kereta”