Di balik kemegahan dan keindahan Gunung Rinjani, ada beragam kisah mistis yang ternyata menjadi konsumsi bagi mereka para pendaki. Ada berbagai spot yang konon menjadi tempat suci hingga makhluk halus yang ditakuti.
Sebagian orang memang tidak sadar, tapi kisah-kisah misteri ini sudah seperti cerita pendaki dan menjadi pengingat bahwa manusia hidup berdampingan dengan makhluk lain yang tak terlihat tapi bisa melakukan sesuatu kepada orang yang sengaja berniat buruk di Gunung Rinjani.
Sebenarnya mata air aik kalak adalah tempat yang cocok untuk merilekskan tubuh dari perjalanan mendaki Gunung Rinjani. Di sini terdapat mata air panas yang sering digunakan untuk berendam para pendaki.
Di balik kehangatannya, mata air panas ini sebenarnya adalah mata air yang dikeramatkan masyarakat setempat. Dahulu tempat ini digunakan untuk menjajal pusakanya di mana air di sana dianggap bisa menyembuhkan penyakit. Namun banyak kasus kematian wisatawan di sumber mata air ini. Salah satunya adalah kasus meninggalnya pendaki di tahun 2016 di mana salah satu yang selamat mengaku merasa diseret makhluk halus ketika mandi di sana.
Setiap tahun ada upacara tertentu yang dilakukan masyarakat setempat di Segara Anak. Itu karena tempat ini dianggap suci dan keramat oleh warga sekitar atau para Suku Sasak. Karena kesuciannya, siapapun yang berenang di danau Segara Anak ini akan mengalami kesialan jika niatnya buruk. Makhluk penunggu danau akan murka dan menyeretnya ke dalam danau.
Meskipun masih menjadi mitos, namun tempat ini memang sudah menelan puluhan korban jiwa yang membuat para pendaki Jepang dan beberapa turis lainnya meninggal karena tenggelam. Semua masih menjadi misteri yang hanya bisa diceritakan.
Berdasarkan kisah dari masyarakat setempat, dipercaya puncak Rinjani adalah tempat Dewi Anjani. Ia adalah seorang ratu jin penguasa Rinjani. Ia adalah golongan jin baik yang dihormati. Konon semua jin yang ada di Rinjani selalu tunduk dengannya.
Mitosnya jika ada orangyang berkeluh kesah tentang suatu hal di Puncak ataupun saat menapaki jalan Gunung Rinjani akan diijabahi. Misalnya jika khawatir akan terjadi hujan, maka hujan itu malah akan turun dengan derasnya.
Salah satu pendaki pernah bercerita tentang nasib sialnya saat berkeluh kesah di Rinjani. Ia bercerita bahwa ia sedang hamil kala mendaki Rinjani. Awalnya ia yakin bisa menyelesaikan pendakiannya, namun di tengah jalan ia khawatir akan janinnya. Hingga akhirnya ia mengalami keguguran di tengah perjalanannya dan sempat pingsan. Sebelum mengalami keguguran, ia sempat merasa seperti diikuti oleh makhluk halus yang mengincar janinnya sehingga ia kesulitan untuk berjalan.
Meskipun berkeluh-kesah hanyalah mitos, tapi tetaplah berhati-hati saat berada di Rinjani. Tetap berpikir positif dan berniat positif selama mendaki karena Gunung Rinjani menjadi tempat yang benar-benar dikeramatkan di Indonesia.