Batu Kelamin Raja Ampat menjadi salah satu destinasi unik di Papua Barat. Batu berbentuk nyeleneh ini bisa dijumpai di Pulau Lopintol. Disebut Batu Kelamin karena di tempat ini terdapat batu karang yang bentuknya mirip dengan alat kelamin pria atau Mr. P.
Lokasi Batu Kelamin Raja Ampat berada di sekitar Distrik Teluk Mayalibit. Untuk sampai ke lokasi tersebut diperlukan waktu kurang lebih 1 jam dengan menggunakan jalur darat dan jalur laut. Di sepanjang perjalanan, wisatawan akan dimanjakan dengan panorama alam yang indah di sekitar Teluk Manyalibit.
Sesampainya di Pulau Lopintol, pengunjung akan langsung bisa melihat Batu Kelamin ini. Sekilas memang dua batu karang yang berjejeran tersebut sangat mirip dengan Mr. P. Ujung batunya bulat seperti jamur, sementara bagian badannya lonjong, sangat mirip kelamin pria. Menurut warga sekitar, ada nama lain dari batu ini, namun kerap tak ditunjukan pada wisatawan karena dianggap terlalu fulgar dan tak sopan.
Batu kelamin yang mirip dengan Mr.P. Foto: backpackerborneo.com
Uniknya lagi, menurut penuturan warga, dua buah Batu Kelamin Raja Ampat ini punya pasangan berupa batu karang yang berbentuk mirip dengan vagina wanita. Namun letak batu tersebut hanya dapat dilihat jika air laut sedang surut dan terletak tepat di bawah dua buah batu kelamin pria tersebut. Dan untuk bisa melihat batu tersebut, pengunjung juga perlu menyelam agar terlihat lebih jelas.
Tak hanya memiliki bentuk yang unik, Batu Kelamin ini juga menyimpan mitos yang masih dipercayai warga setempat. Mitosnya adalah barang siapa yang datang dan meletakkan uang logam di Batu Kelamin, maka perjalanannya akan selamat dan keinginannya bisa dikabulkan.
Keberadaan mitos ini pun diyakini banyak pengunjung. Hal ini terlihat dari banyaknya uang logam yang tampak berkilauan tertimpa sinar matahari yang menempel di bagian kepala Batu Kelamin. Meski banyak uang logam di Batu Kelamin Raja Ampat tersebut, namun warga sekitar tak berani mengambilnya.
Warga sekitar juga yakin, bagi mereka yang akan mencari ikan di sekitar area tersebut harus meminta izin atau doa restu terlebih dahulu agar perjalanan mereka dimudahkan.
