Japan Airlines (JAL) meluncurkan maskapai penerbangan berbiaya rendah yang menawarkan penerbangan jarak menengah hingga panjang. Peluncuran maskapai penerbangan berbiaya rendah ini bertujuan untuk memenuhi permintaan pasar bujet traveler di Asia.
Maskapai penerbangan yang belum disebutkan namanya ini berencana dioperasikan pada musim panas 2020 dengan dua pesawat Boeing 787-8 berbadan lebar.
Mengutip dari cnbc.com, JAL akan menginvestasikan 10 miliar yen hingga 20 miliar yen ($ 91,44 juta menjadi $ 182,88 juta) dalam bisnis dengan tujuan mencapai profitabilitas dalam tiga tahun sejak peluncuran.
Selama ini, maskapai penerbangan berbiaya rendah masih jarang dijumpai di Jepang. Transportasi udara masih didominasi oleh maskapai JAL dan ANA airlines dengan biaya yang tinggi.
Namun dengan meningkatnya wisatawan asal Asia yang berkunjung ke Jepang, kedua maskapai tersebut berpikir untuk memperluas pasar dengan memberikan penawaran murah.
“Maskapai penerbangan dengan layanan penuh biasanya memiliki biaya tinggi dan hal inilah yang terjadi di Jepang. Jepang membutuhkan platform baru untuk menangkap pengunjung asing.” kata Will Horton, analis senior di konsultan penelitian di CAPA Center for Aviation seperti dikutip dari cnbc.com pada Selasa (15/5).