Aksi protes menentang rasisme terus berlangsung di Amerika Serikat. Massa menuntut keadilan atas meninggalnya George Floyd, warga kulit hitam yang tewas di tangan polisi kulit putih di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat. Tidak dipungkiri, warga kulit hitam di Amerika Serikat memang kerap mendapatkan stigma negatif.
Banyak buku, film, dan lagu yang menyuarakan perjuangan kesetaraan hak kaum kulit hitam di Amerika Serikat. Beberapa bahkan diabadikan dalam situs dan tempat bersejarah di Amerika Serikat, berikut diantaranya.
Civil Rights Trail merupakan rute yang ditempuh massa selama pawai Selma di Alabama. Jejak nasional ini mencakup seratus lokasi di 15 negara bagian Amerika Serikat. Lokasinya meliputi Monumen Peringatan Martin Luther King Jr. di National Mall, Washington, dan Jembatan Edmund Pettus. Dengan mengunjungi Civil Rights Trail, turis akan memahami bagaimana perjuangan panjang orang kulit hitam untuk mencapai kesetaraan hak.
Kawasan di Memphis ini adalah salah satu tempat bersejarah di Amerika Serikat bagi kaum kulit hitam. Dahulunya adalah inkubator musik jazz, blues, dan R&B sebelum akhirnya dikenal luas. Louis Armstrong, B.B. King, dan Muddy Waters konon bermain di klub-klub terkebal di distrik ini. Elvis Presley juga disebut menghabiskan masa kecilnya di tempat ini, hingga ia dewasa kemudian mempengaruhi gaya rockabilitynya.
Dibangun pada tahun 1800-an, tempat ini merupakan ruang peribadatan kecil di Beacon Hill Boston yang menjadi salah satu gereja komunitas kulit hitam tertua di Amerika Serikat. Selain sebagai gereja, bangunan ini difungsikan juga sebagai sekolah serta tempat pertemuan dimana orang kulit hitam di Boston berorganisasi, terutama selama desakan penghapusan perbudakan di abad ke-19.
Frederick Douglass merupakan tokoh penting yang memimpin gerakan penghapusan perbudakan dan hak pilih kulit hitam. Ia berjuang mati-matian untuk kesetaraan hak setelah melarikan diri dari perbudakan. Ia menulis buku autobiografi tentang pengalaman perjuangannya agar bisa menginspirasi kaum kulit hitam lainnya. Pengunjung dapat berkunjung ke tempat ini dan belajar pada kehidupan, aktivisme, dan tulisan Douglass.
Harriet Tubman merupakan seorang warga kulit hitam paling ikonik dalam sejarah. Bagaimana tidak, setelah lari dari perbudakan kemudian menjadi sosok pemimpin Underground Railroad. Dia membantu siapapun lari dari perbudakan dan memperjuangkan hak-hak mereka. Semangat, ketabahan, dan dedikanya begitu menginspirasi. Pada 2017, tanah yang melingkupi rumahnya di New York utara dijadikan taman nasional.
Museum yang diresmikan pada 2016 lalu ini menjadi museum pertama di Amerika Serikat yang khusus didedikasikan untuk dokumentasi sejarah, kehidupan, serta budaya orang-orang Afrika-Amerika. Barang-barang yang dipamerkan dalam museum diantaranya mobil Cadillac milik Chuck Berry, selendang doa dari Harriet Tubman, dan berbagai pernak-pernik lainnya dari gerakan protes Black Lives Matter.
Missisipi Civil Rights Museum bersama dengan Museum of Missisipi History melihat secara kritis sejarah negara bagian tersebut selama pemisahan Jim Crow di abad ke-10. Missisipi Civil Rights Museum khusunya melakukan eksplorasi terkait bagaimana Missisipi menjadi tempat pengorganisasian utama gerakan antirasisme di tahun 1960-an. Protes seperti Freedom Rides dan bentuk perlawanan pada segregasi sering dimulai dari Missisipi.