7 Minuman Tradisional Indonesia untuk Imunitas Tubuh Tangkal Covid-19

Bandrek adalah minuman tradisional dari tanah Pasundan, banyak ditemui di Priangan hingga Bogor dan Cirebon. Khasiatnya dapat memperkuat imunitas tubuh.

SHARE :

Ditulis Oleh: Taufiqur Rohman

Adanya pandemi Virus Corona (Covid-19) telah mendorong masyarakat Indonesia untuk kembali lagi mengonsumsi berbagai olahan minuman tradisional yang bermanfaat menjaga imunitas tubuh. Nenek moyang bangsa Indonesia telah mewariskan resep minuman tradisional yang diracik dari bahan-bahan alam yang tidak hanya nikmat, namun juga memiliki manfaat kesehatan.

Berikut ini adalah sederet minuman tradisional khas Indonesia yang memiliki manfaat untuk menjaga imunitas tubuh yang dirangkum dari Museum Sejarah Alam Indonesia (Munasein), Bogor, Jawa Barat.

1. Bandrek

Bandrek adalah minuman tradisional dari tanah Pasundan, banyak ditemui di Priangan hingga Bogor dan Cirebon. Biasanya Bandrek dikonsumsi saat cuaca sedang dingin untuk membantu menghangatkan tubuh. Bahan yang digunakan untuk membuat minuman ini adalah jahe dan gula merah, namun beberapa daerah juga menambahkan ragam rempah lainnya agar memperkuat khasiatnya, seperti serai, merica, pandan, dan telur ayam.

Bandrek (masharist.com).

2. Wedang Uwuh

Wedang Uwuh berasal dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Ciri khas minuman tradisional ini adalah warnanya yang merah, berasal dari kayu secang. Bahan-bahan lain yang digunakan untuk meracik Wedang Uwuh diantaranya pala, cengkeh, kayu manis, jahe, dan secang. Minuman ini sangat digemari di daerah pegunungan Yogyakarta, dikonsumsi untuk menghangatkan tubuh.

3. Bir Pletok

Bir Pletok menjadi minuman tradisional yang sangat populer dikalangan masyarakat Betawi. Tidak seperti namanya, minuman tradisional ini sama sekali tidak mengandung alkohol yang memabukkan. Bahan utama yang digunakan untuk membuat Bir Pletok diantaranya jahe, pandan wangi, sereh, dan secang. Dahulu Bir Pletok biasa dikonsumsi hangat saat musim hujan melanda ibukota.

Bir Pletok (today.line.me).

4. Sekoteng

Sekoteng merupakan minuman hangat dari jahe dengan isian roti, kacang, dan kolang-kaling. Sekoteng banyak dijajakan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Barat. Dahulu penjual Sekoteng keliling dari kampung ke kampung saat malam hari menggunakan gerobak pikul. Sekoteng kini sudah jarang dijumpai seiring dengan merebaknya berbagai minuman kekinian.

5. Wedang Ronde

Ciri khas dari Wedang Ronde adalah bola-bola ketan yang berisikan kacang. Mirip dengan moaci yang dihidangkan dalam semangkuk air jahe panas. Terakhir, diberi tambahan kacang sangrai dan gula. Seringkali Wedang Ronde disajikan dengan tambahn potongan roti, kolang-kaling, dan sebagainya. Wedang Ronde sebenarnya merupakan sajian khas Tiongkok yang turut dibawa saat bangsa Tiongkok ke Indonesia untuk berdagang.

Wedang Ronde (Idntimes.com).

6. Jamu Jun

Jamu Jun berasal dari Jawa Tengah. Meskipun namanya jamu, namun minuman tradisional ini tidak terbuat dari bahan-bahan yang pahit, melainkan tepung beras, santan, dan jahe. Sangat nikmat dan terasa hangat di tubuh saat di sruput malam hari. Keberadaannya mulai sulit dijumpai, salah satu yang tersisa adalah di Pasar Semawis atau Pecinan Semarang.

7. Bajigur

Bajigur merupakan minuman tradisional khas dari daerah Jawa Barat yang terbuat dari santan kelapa dan gula aren. Untuk memperkuat cita rasanya, Bajigur biasanya juga ditambahkan sedikit jahe dan garam. Warnanya coklat, terlihat begitu menggugah selera. Sangat cocok dikonsumsi saat sore hari ditemani singkong atau pisang rebus.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU