4 Warisan Alam UNESCO di Indonesia yang Tak Banyak Orang Tahu

Sembilan situs warisan dunia UNESCO di Indonesia tersebut terbagi dalam dua kategori yaitu lima untuk warisan budaya dan empat untuk warisan alam.

SHARE :

Ditulis Oleh: Taufiqur Rohman

The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) telah menetapkan setidaknya sembilan situs warisan dunia di Indonesia. Sembilan situs tersebut terbagi dalam dua kategori yaitu lima untuk warisan budaya dan empat untuk warisan alam.

Sebagian besar masyarakat Indonesia mungkin sudah tak asing dengan beberapa situs warisan budaya dunia UNESCO di Indonesia seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Namun berbeda dengan warisan alam dunia UNESCO, mungkin belum banyak yang tahu atau bahkan baru tahu.

Berikut ini telah disajikan daftar empat warisan alam dunia UNESCO yang ada di Indonesia.

1. Taman Nasional Ujung Kulon (1991)

(Qtiket blog)

Taman Nasional Ujung Kulon merupakan suaka alam tertua di Indonesia yang menjadi pusat perlindungan satwa endemik Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus). Terletak di ujung barat Pulau Jawa, Taman Nasional Ujung Kulon meliputi wilayah Krakatau dan beberapa pulau disekitarnya seperti Pulau Handeuleum, Pulau Peucang, dan Pulau Panaitan.

2. Taman Nasional Komodo (1991)

(Tribunews.com)

Taman Nasional Komodo merupakan suaka alam di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang secara khusus menjadi lokasi perlindungan dan pelestarian hewan purba Komodo (Varanus komodoensis). Taman Nasional ini mencakup wilayah Pulau Komodo, Pulau Rinca dan Pulau Padar.

3. Taman Nasional Lorentz (1999)

(Grid.ID)

Taman Nasional Lorentz berlokasi di Provinsi Papua dan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Taman Nasional Lorentz mewakili ekosistem terlengkap di kawasan Asia-Pasifik karena menjadi habitat bagi berbagai satwa australis endemik yang unik seperti Kanguru Tanah, Kanguru Pohon, Kasuari, dan Cendrawasih. Taman Nasional Lorentz mencakup Pegunungan Jayawijaya yang memiliki salju tropis abadi.

4. Hutan Hujan Tropis Sumatera (2004)

(Grid.ID)

Hutan Hujan Tropis Sumatera dianggap penting karena menjadi paru-paru dunia yang memasok oksigen di bumi. Selain itu kawan alam ini juga menjadi rumah bagi berbagai flora dan fauna langka yang memiliki peran vital bagi biosfer seperti Harimau Sumatera, badak Sumatera, Orangutan, dan Rafflesia. Hutan Hujan Tropis mencakup semua kawasan hutan yang membentang di Pulau Sumatera.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU