Sejak akhir tahun 2019 lalu hingga Maret 2020, wabah Virus Corona (Covid-19) belum juga mereda. Covid-19 yang bermula dari Kota Wuhan di China membuat banyak negara di dunia kelabakan. Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia dibawah PBB (WHO) telah menetapkan ancaman akibat Covid-19 ke level maksimum. Tidak hanya itu, Covid-19 membuat kondisi ekonomi beberapa negara seperti China, Hong Kong, Korea Selatan, Australia, dan Indonesia menjadi lesu.
Covid-19 dapat dengan mudah menular melalui kontak fisik seperti jabat tangan. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia memberikan ruang atau tempat khusus yang digunakan untuk mengisolasi pasien Covid-19 untuk meminimalisir penyebarannya. Beberapa pulau indah di Indonesia tercatat pernah menjadi tempat isolasi pasien Covid-19, berikut diantaranya.
Pulau Sebaru Kecil masih berada di wilayah administratif dari Provinsi DKI Jakarta, tepatnya berada di Kelurahan Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu. Pulau ini digunakan sebagai pusat karantina dan observasi sebanyak 257 warga negara Indonesia (WNI) suspect Covid-19 yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di kapal pesiar World Dream dan Diamond Princess.
Pulau Sebaru Kecil adalah pulau tak berpenghuni yang masih dikelilingi oleh hutan-hutan lebat. Pada tahun 2003-2007 dan 2012, pulau ini pernah menjadi tempat rehabilitasi bagi para pecandu narkoba. Sehingga meski tidak dihuni oleh manusia, Pulau Sebaru Kecil memiliki fasilitas yang cukup memadai untuk kegiatan karantina dan observasi.
Pulau Galang masih berada satu wilayah dengan Batam di Kepulauan Riau. Pada tahun 1976-1996, pulau ini digunakan sebagai tempat pengungsian warga negara Vietnam selama terjadi perang saudara di negaranya. Oleh Pemerintah Orde Baru kala itu, sebuah rumah sakit dan beberapa kamp pengungsian didirikan untuk memfasilitasi pengungsi Vietnam.
Sejak Rabu (4/3) lalu, pemerintah merenovasi rumah sakit di Pulau Galang bekas pengungsi Vietnam yang nantinya dikhususkan untuk penanganan Covid-19 dan berbagai penyakit menular lainnya. Meskipun telah lama ditinggalkan, pulau ini memiliki fasilitas yang cukup memadai, seperti ketersediaan air dan listrik, transportasi mudah yang berjarak 30 menit dari Bandara Hang Nadim, Batam.
Awal tahun 2020 lalu, Kepulauan Natuna menjadi sengketa antara China dan Indonesia. Setelah mewabahnya Covid-19, Kepulauan Natuna menjadi tempat isolasi sebanyak 238 WNI yang sebelumnya tinggal di Kota Wuhan, China. Selama 14 hari, para WNI tersebut dilakukan karantina dan observasi untuk memastikan tidak ada yang menunjukkan gejala-gejala infeksi Covid-19.
Setelah masa karantina dan observasi selesai, tidak ada sama sekali WNI yang terinfeksi Covid-19. Selanjutnya semua WNI dipulangkan ke daerah masing-masing. Meskipun demikian, di daerah masing-masing mereka akan terus diperiksa secara berkala untuk memastikan kondisi tetap sehat.
