“Saat pembersihan, relawan berhasil mengumpulkan 1,32 kuintal sampah Gunung Merbabu terutama sampah plastik seperti bekas botol minuman, makanan kemasan, kaleng bekas minuman, puntung rokok karet hingga tas plastik.”
Mulai dari tanggal 1 Januari hingga 28 Februari 2018 semua jalur pendakian Taman Nasional Gunung Merbabu ditutup untuk umum. Penutupan dilakukan untuk memperbaiki ekosistem alam di kawasan Gunung Merbabu.
Dalam masa perbaikan ekosistem, Balai Taman Nasional Gunung Merbabu bersama dengan Pinoes Adventure mengadakan kegiatan bersih gunung bertajuk NGOSEK GUNUNG PERANGI SAMPAH 2018. Kegiatan sosial yang di sela-sela pengawasan jalur pendakian ini dilakukan di jalur Cuntel dan Wekas pada 17-18 Februari 2018 lalu.
Saat pembersihan, relawan berhasil mengumpulkan 1,32 kuintal sampah Gunung Merbabu terutama sampah plastik seperti bekas botol minuman, makanan kemasan, kaleng bekas minuman, puntung rokok karet hingga tas plastik.
Selain memerangi sampah-sampah gunung, para relawan pun membersihkan jalur dari pohon tumbang yang ada di beberapa titik jalur pendakian.
Kegiatan sukarela membersihkan sampah Gunung Merbabu ini diikuti total 29 orang di mana 6 orang di antaranya berasal dari Taman Nasional Gunung Merbabu, 7 relawan dari Sispala Ilalang, dan 16 relawan dari KPA Pinoes.
Balai Taman Nasional Gunung Merbabu memang sangat serius menjaga kelestarian hutan dan pengelolaan sampah Gunung Merbabu.
Bukan hanya membersihkan sampah Gunung Merbabu saja, Balai Taman Nasional Gunung Merbabu bersama relawan KPA Rajawali dkk melakukan pemeliharaan/perbaikan jalur pendakian terutama dari pos 3 ke arah sabana 1 via Selo. Perbaikan meliputi pembuatan undak-undakan pada jalur pendakian, pemasangan tali pembantu untuk memanjat.
Tak hanya melakukan pengembangan dari sisi kebersihan dan keamanan saja, kini mendaki Gunung Merbabu akan jauh lebih nyaman dengan adanya perpustakaan di kawasan Basecamp Thekelan, Dusun Thekelan, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.
Perpustakaan di basecamp Gunung Merbabu ini telah memiliki banyak koleksi buku, mulai dari buku pelajaran sekolah, majalah, kamus, dan masih banyak lagi buku yang lainnya.
Saat ini ada sekitar 1.100 eksemplar buku yang ada di perpustakaan yang bisa dibaca oleh masyarakat setempat maupun para pendaki yang juga ingin membaca buku di base camp ini.