Kehidupan sehari-hari sering membuat saya seperti terjebak pada roda!
Pikiran, hati, dan tubuh saling terkoneksi mengambil sedikit demi sedikit energi yang saya miliki. Tanggung jawab pekerjaan, urusan asmara, dan sesekali konflik kecil membuat hari terkadang terasa berat. Hari libur yang datang 2 hari selama sepekan pun bagai angin lalu. Saya sering merasa waktu-waktu berharga yang saya miliki tercuri begitu saja. Nyatanya dihari weekend, masih ada pekerjaan menunggu: mencuci, menyetrika setumpuk baju, bersih-bersih, dan terkadang masih membawa tugas kantor.
Weekend itu mitos!
Jadi, tantang yang harus saya lakukan adalah bagaimana membuat keajaiban liburan untuk dibawa dalam kehidupan sehari-hari saya. Bagaimana setiap hari terasa menyenangkan seperti sedang liburan sehingga saya tak membutuhkan hari libur untuk merakasan arti liburan sebenarnya.
Jam istirahat kantor ataupun jam sepulang kantor adalah waktu terbaik yang saya miliki. Meluangkan waktu untuk berburu kuliner pun menjadi bagian dari liburan. Mencari rekomendasi makanan melalui media sosial sering saya lakukan. Berbekal GPS saya menyusuri jalan-jalan yang tak pernah terlewati sebelumnya, jalan-jalan sepi yang sebenarnya adalah buntu, sampai akhirnya menemukan tempat makanan tersebut. Ini menyenangkan.
Kamar saya terletak di lantai 2 dengan jendela mengarah langsung ke matahari. Saya sering terbangun oleh matahari yang menerobos kaca jendela. Atau ketika saya bangun pagi, sengaja menyibak jendela saat matahari belum muncul. Sengaja saya menunggu matahari muncul. Menghirup udara pagi yang segar membuat stok oksigen saya terasa penuh sampai tenggorokan. Atau menjelang senja saya sering menyempatkan untuk melihat matahari dari jendela kantor. Tidak hanya itu, bagian terbaiknya adalah saat matahari terbit dan tenggelam saya merasakan ini adalah pertanda saya harus bersemangat untuk menikmati hari.
Waktu-waktu luang adalah limit waktu yang bisa menjadi obat terbaik. Setelah hari kerja selesai, berkumpul bersama teman sambil menikmati makan malam, dan mengobrol santai dapat menghilangkan kejenuhan. Saat tertawa, sepertinya beban-beban kecil terasa rontok dari tubuh saya. Terapi yang cukup gampang untuk saya.
Dimana pun berada, playlist lagu tak pernah saya lewatkan. Di ruang kerja, di rumah, bahkan saat saya tengah melakukan perjalanan. Sebuah lagu bisa menggambarkan seluruh perasaan saya. Saat senang, marah, sedih, ataupun bersemangat.
Saya memiliki cangkang kerang yang sebesar cangkir anak kecil. Kerang tersebut pemberian teman saya sewaktu pulang dari pantai. ‘Letakkan lubang ini di telingamu dan kau akan mendengar ombak dimanapun berada selama ada benda ini’. Semenjak itu, ketika saya rindu pantai, saya akan meletakkan cangkang kerang ini di telinga saya.
Pijatan lembut oleh tangan-tangan terampil salon, membuat tubuh saya serasa melayang. Sejenak saya melupakan semua beban tentang pekerjaan dan tentang segala sesuatu yang memberatkan. Memejamkan mata dan bayangkan saya sedang berada di tempat liburan impian saya.
Meluangkan waktu 20 menit sampai 30 menit untuk jogging ataupun bersepeda keliling komplek membuat saya semakin akrab dengan dengan lingkungan. Sapa dan senyum dari orang-orang sekitar seperti dopping yang bisa membuat saya memiliki arti.
Tak butuh waktu lama untuk bereksperimen menuangkan kreasi dan ekspresi ke dalam rasa. Karena bagi saya, memasak bisa membuat saya lebih rileks.
Tak perlu waktu libur untuk bersantai di depan layar besar. Menyempatkan waktu sepulang dari kantor untuk menonton film favorit seorang diri, sering saya lakukan. Menikmati sekotak pop cron dan secangkir coffe late. Saat melihat yang lain beramai-ramai bersama sekawanan teman, atau berdua bersama kekasih, itu tak membuat saya mengurungkan niat. Saya tidak peduli dengan siapa akan pergi, karena yang terpenting adalah apa yang akan saya lakukan.
Membuat hari bahagia itu sangat tepat, daripada mencari bahagia. Karena, bahagia itu diciptakan bukan dicari. Ketika mengatakan saya akan bahagia, masalah kecil apa pun bukan massalah. Saya tetap menjalani hari saya dengan bersemangat dan bahagia.