Tren pariwisata dunia tengah bergeser ke wisata halal. Betapa tidak, bisnis pariwisata halal kian menjanjikan. Menurut Halal Trip Muslim Millennial Travel Report (MMTR), pada tahun 2025 nanti, total pengeluaran turis muslim milenial dunia akan menyentuh angka USD 100 miliar.
Ditambah lagi, hasil di lapangan menunjukkan hasil yang memuaskan. Crescent Rating Global Muslim Travel Index (GMTI) menempatkan Taiwan negara yang hanya memiliki 300.000 penduduk muslim dalam urutan ke tujuh tujuan wisatawan muslim untuk kategori negara non-muslim.
Data yang dipaparkan tersebut seolah menjadi lahan basah bagi para pelaku wisata untuk menyasar wisata halal. Setelah Jakarta menargetkan wisata halal 2020, Jogjakarta pun tak mau tertinggal. Jogja optimis siap mengambil langkah sama seperti yang dilakukan Jakarta.
Meskipun dinilai siap menyasar sektor wisata halal, Jogja harus mencari segmen pasar yang tepat. Melansir dari Okezone pada Jumat (16/3), Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) DIY, Udhi Sudiyanto mengatakan Jogjakarta memang siap mengemas wisata Jogja dengan konsep halal namun harus ada skema yang jelas dari pemerintah tentang wisata halal ini.
Menurut Udhi, segala aspek yang diperlukan untuk mengembangkan wisata halal di Jogja sudah sangat siap. Dari segi makanan, Jogja memiliki beragam kuliner khas yang halal seperti gudeg, bakpia, geplak, yangko, cenil Jogja, dan banyak lainnya.
Masyarakat Jogja yang mayoritas beragam muslim pun sudah sangat siap menyambut para wisatawan. Namun, yang harus menjadi perhatian serius dalam menyiapakan Jogja menuju wisata halal adalah ketersediaan tempat beribadah.
Saat ini, meskipun mayoritas warga Jogja adalah muslim, namun tempat-tempat ibadah seperti mushola belum banyak tersedia di tempat wisata. Udhi menambahkan, jika ingin serius menyasar sektor wisata halal, harus sediakan tempat ibadah di destinasi wisata. Tak cukup tempat ibadah saja, perlu diperhatikan tempat wudhunya juga.
Tak hanya itu, untuk menciptakan wisata halal, faktor kebersihan di tempat wisata harus ditingkatkan lagi. Pengelolaan sampah dan sanitasi pun harus dipikirkan. Karena menurut Udhi, konsep wisata halal ini harus menghadirkan destinasi wisata yang tak hanya sediakan tempat ibadah saja tapi juga harus bersih juga sehingga wisatawan merasa nyaman di lokasi.