Ayam Geprek memang hidangan yang cukup fenomenal di Indonesia. Bahkan Google mencatat bahwa ayam geprek merupakan salah satu makanan paling dicari di Indonesia. Saat inipun ada banyak warung ayam geprek yang tersebar di Indonesia. Namun tahukah And, di mana warung geprek pertama di Indonesia berada?
Warung Ayam Geprek Bu Rum di Yogyakarta diklaim menjadi kedai geprek pertama di Indonesia. Ruminah (56), sang pendiri kedai ini mengaku membuka kedai gepreknya pada tahun 2003.
“Saya buat ayam geprek pertama tahun 2003. Sebelumnya saya jualan lotek, soto, dan lain. Namanya juga penjual makanan, saya iseng jualan ayam kentucky (goreng tepung) juga,” kata Ruminah saat ditemui di warung ayam gepreknya yang pertama di Papringan, Yogyakarta, Senin (23/4/2018) dilansir dari KompasTravel.com.
Ruminah bercerita awal pembuatan ayam gepreknya sebenarnya karena diminta oleh pelangannya. Ia masih ingat, saat itu mahasiswa asal Kudus, Jawa Tengah-lah yang memintanya membuat hidangan ayam goreng tepung yang diberi aneka sambal tersebut.
“Terus banyak anak yang bilang ayam gejrot, ayam ulek. Akhirnya saya beri nama jadi ayam geprek,” ujar Ruminah.
Hidangan ayam gepreknya ternyata disukai banyak orang, mulai dari mahasiswa, pekerja kantoran hingga wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta.
Kini, ia telah membuka 6 kedai geprek di Yogyakarta dan dibantu olah 23 pegawai serta anak-anaknya.
Warung geprek yang dinilai paling legendaris bagi pelanggannya adalah kedai pertamanya di Jalan Warung Lor.
Di warungnya, pelanggan bukan hanya bisa mencicipi variasi ayam geprek yang itu-itu saja karena ada aneka sambal seperti sambalado, cabai hijau, bumbu rendang, dan taburan keju,
“Kalau yang ke warung ibu ini kebanyakan memang anak lawas, yang tahu kalau ayam geprek awalnya dari sini,” kata Ruminah.
Yang menarik dari Warung Geprek Bu Rum ini adalah sistem penyajiannya yang prasmanan sehingga konsumen bisa mengambil nasi dan sayur sesuai keinginan.
“Kalau prasmanan ini biar makannya sesuai porsi. Kadang kalau ibu ambilkan, kebanyakan tidak habis kan mubazir. Jadi lebih baik ambil sendiri,” kata Ruminah.
Soal harga, nasi yang disajikan dengan sayur dan sepotong ayam serta minuman dihargai sekitar Rp15.000,- saja. Jumlah sambal tak dibatasi kecuali ketika cabai sedang mahal-mahalnya.