Danau Sentarum dikelilingi oleh danau danau kecil di luar dan hutan bakau yang membentuk aliran berkelok-kelok. Kawasan wisata unik yang hanya ada satu-satunya yaitu terletak di Kalimantan ini, dijuluki ‘the last paradise‘. Berada di kawasan pegunungan Terlebih saat senja, ketik matahari tinggal sejengkal lagi raib ditelan bumi, kemilau danau dipadu matahari menjadi senja yang sangat romantis dan rindangnya tanaman membuat bayangan bercermin di air. Sinarnya yang memancarkan warna jingga, membuat sore menjadi wisata terakhir yang bisa kamu nikmati pada hari itu.
Musim kemarau yang berlangsung lama tahun ini, telah mengakibatkan kekeringan di kawasan Taman Nasional Danau Sentarum. Danau yang diperkirakan menyimpan 16 triliun meter kubik air per tahun nya dan menjadi danau air tawar terbesar di Asia Tenggara pun bisa surut ditelan bumi. Akibatnya, penduduk yang bermata pencaharian sebagai nelayan di desa setempat, kesulitan menangkap ikan. Ikan-ikan yang tadinya bak surga, kini mereka bermigrasi mencari habitatnya yang hilang. Mencari air yang lebih layak dari pada kubangan lumpur yang akan membuatnya mati perlahan.
Danau Sentarum memiliki warna hitam kemerah-merahan, seperti air teh. Ini karena adanya kandungan zat tannin dan berada dekat hutan gambut yang kemudian menyatu dengan air.
Saat kemarau tiba, Danau Sentarum yang berlimpah air bahkan sampai membeludak pada musim hujan, saat ini hanya tersisa genangan-genangan kecil berlumpur. Hal ini menimbulkan dampak yang tidak sedikit untuk penduduk setempat.
Pesona Danau Sentarum yang biasanya menjadi sarana wisata dengan menjelajah sungai menggunakan boat kecil pun, tak nampak lagi. Kondisinya begitu memprihatinkan. Dasar danau mulai pecah-pecah dan meninggalkan sisa-sisa lumut yang mengering.