Jika diminta memilih, mayoritas orang yang hidup di masa kini pasti akan memilih pesawat terbang untuk jadi moda transportasi. Terutama saat pergi ke luar kota, luar pulau atau ke luar negeri. Di balik modernitas pesawat masa kini, alat transportasi ini mengalami proses yang cukup panjang dalam perkembangannya.
Jika menilik ke belakang, sebetulnya ujung tombak dunia penerbangan bermula ketika Wright Bersaudara berhasil mendesain rancangan pesawat terbang efektif pertama, dan membuat penerbangan terkendali pertama menggunakan pesawat terbang bermesin yang lebih berat daripada udara. Berkat Orville Wright dan Wilbur Wright inilah pendirian tonggak sejarah lainnya dalam bidang era dirgantara dimulai.
Beberapa tokoh dunia penerbangan pun mulai bermunculan. Indonesia patut berbangga, sebab dari sederetan tokoh dunia penerbangan yang cukup berpengaruh, beberapa di antaranya adalah anak bangsa Indonesia. Seperti misalnya Baharuddin Jusuf Habibie, Nurtanio Pringgoadisuryo dan Ramli Sumardi. Habibie bahkan diganjar sebagai tokoh paling berpengaruh di Asia dalam dunia penerbangan.
Berikut adalah beberapa tokoh dunia penerbangan yang memiliki andil cukup besar dalam memajukan penerbangan dunia dan Indonesia:
Anthony Herman Gerard Fokker atau dikenal sebagai Fokker merupakan putra pemilik perkebunan kopi di Blitar, Jawa Timur. Fokker menjadi tokoh yang berpengaruh dalam dunia penerbangan karena pada tahun 1930, 65 persen dari transportasi dunia dilayani pesawat Fokker, pabrik yang didirikannya 22 Februari 1912 dari modal menyelundupkan 400 mesin dan 120 pesawat D.VII ke Belanda dari Jerman.
Perusahaan Fokker yang didirikannya sempat merajai industri pesawat. Namun karena terbelit utang Fokker gulung tikar 15 Maret 1996.
Andrei Nikolaevich Tupolev, spesialis pembom dan pesawat asal Rusia ini merupakan perancang pesawat Tu-16 Badger pada tahun 957 dan masih dipakai sampai saat ini. Selain itu masih ada lagi karyanya yaitu pesawat Tu-144.
Saingan Concorde ini, merupakan jet penumpang supersonik pertama di dunia yang terbang. Sayangnya Andrei Nikolaevich Tupolev pernah dipenjara saat masa kekuasaan Stalin, sebab dia diduga pernah merancang pemburu Bf-110 milik Nazi.
Sosok paling inspiratif dari Indonesia ini pernah menjadi Dirut IPTN, Wakil Presiden dan Presiden RI. Habibie mendapatkan gelar Doktor dari Rheinisch-Westfaelische Technische Hochschule, Aachen, Jerman Barat (1965). Mimpinya untuk mensejajarkan Indonesia dengan negara maju akhirnya membuat Habibie menjadi sosok penting dalam proyek CN-235, N250, dan N2130.
Prestasi Habibie lain yang tak kalah membanggakan adalah merancang pembangkit bertekanan tinggi dari bagian reaktor atom untuk Atom Center Julich. Dia juga pernah menjabat sebagai Direktur Messerschmitt Bolkow-Blohm. Yang lebih membanggakan, Habibie juga turut mendesain proyek satelit, rudal, dan pesawat militer Tornado dan Airbus A300.
Edouard Nieuport merupakan salah satu tokoh dunia penerbangan asal Perancis yang merancang pesawat militer generasi pertama Bleriot. HAsil karyanya yang cukup melegenda saat masa Perang Dunia I adalah pemburu Nieuport. Pesawat pemburu Nieuport menjadi pesawat pertama yang berhasil melakukan formasi to loop the loop pada tahun tahun 1912.
Nurtanio Pringgoadisuryo, putra bangsa kelahiran Kandangan Kalimantan dikenal sebagai perintis industri penerbangan Indonesia. Nurtanio bersama Wiweko Soepono membuat pesawat layang Zogling NWG (Nurtanio-Wiweko-Glider) pada tahun 1947. Pesawat yang terbuat dari all metal dan fighter Indonesia ini yang dinamai Sikumbang. Karya lainnya setelah Sikumbang adalah Kunang-kunang (mesin VW), Belalang, Gelatik (aslinya Wilga) serta mempersiapkan produksi F-27.
Cita-citanya adalah keliling dunia dengan menggunakan pesawat hasil karya anak bangsa. Maka dia memutuskan untuk membuat pesawat Arev (Api Revolusi). Arev dibuat dari bekas rongsokan Super Aero buatan Cekoslovakia yang tergeletak di Kemayoran. Nurtanio meninggal pada saat penerbangan uji coba Arev, 21 Maret 1966. Setelah itu namanya dikenang sebagai nama Industri Pesawat Terbang Nurtanio (sekarang IPT-Nusantara).
Ramli Sumardi bukan sosok yang membuat atau merancang pesawat. Namun bangsa Indonesia wajib berbangga pada tokoh dunia penerbangan di Indonesia ini.
Dia adalah orang yang mendirikan sebuah museum hidup pesawat terbang bernama Amerta Dirgantara Mandala. Museum ini didirikan di Komplek Lanud Kalijati.
Beberapa koleksi Museum Amerta Dirgantara Mandala di antaranya Piper Cub L-4J, Cessna 180, T-6G dan AT-16 Harvard, Grumman Goose, Lockheed 12, Dornier DO-28, Cessna 207, PZL-104 Gelatik. Pesawat-pesawat ini merupakan deretan pesawat-pesawat yang pernah ada di tanah air.
Sir Geoffrey de Havilland merupakan perancang pesawat asal Inggris yang menjadi tenar setelah bergabung dalam Aircraft Manufacturing Company (Airco) tahun 1914. Hasil rancangannya yang mendunia adalah karya yang dilahirkan saat masa Perang Dunia Pertama, yaitu Aircraft Manufacturing Company (Airco) tahun 1914. Setelah masa PD I berlalu, Sir Geoffrey de Havilland mendirikan sebuah pabrik pesawat yang merancang pesawat angkat ringan.
Saat masa Perang Dunia II karya Sir Geoffrey de Havilland juga kembali menjadi perbincangan, salah satunya D.H. 98 Mosquito. de Havilland juga membuat hasil karya berupa jet penumpang pertama di dunia.