Sepertinya hampir mustahil untuk mendapatkan foto perjalanan tanpa ada “gangguan” orang di dalamnya, apalagi jika foto itu diambil di destinasi wisata yang sangat populer. Tapi, kamu bisa saja lho dapat foto perjalanan tanpa ada orang lain di dalamnya, asalkan kamu traveling bukan pada saat musim liburan sih. Ada lagi lho tipis lainnya,
Sampai di lokasi pukul 1/2 7 pagi, jadi belum banyak orang yang foto di sini. Foto oleh Shabara Wicaksono
Kata orang tua, bangunlah lebih awal supaya rejekimu nggak dipatok ayam. Pepatah itu juga berlaku saat traveling lho. Kalau mau berangkat lebih pagi, kamu bisa leluasa foto-foto di spot favorit.
Foto ini diambil saat weekdays. Foto oleh echigo
Sekali-kali cobain jalan-jalan saat weekdays deh. Saat orang-orang sibuk kerja, kamu bisa jalan-jalan di destinasi wisata populer yang minim pengunjung.
High season berarti harus siap dengan banyaknya turis di lokasi wisata. Foto oleh echigo
Pertimbangkan juga dengan musim liburan negara destinasi yang kamu kunjungi. High season di Indonesia terjadi pada saat libur semester anak-anak kuliah. Perhatikan kalender hari libur negara sebelum memutuskan ke destinasi wisata tujuanmu, ya..
Foto ini diambil di salah satu sudut Air Terjun Sri Gethuk, Jogjakarta. Foto oleh MSA
Lihat foto di atas, sepi bukan? Yup, saat semua orang berfoto di air terjun utama, saya malah menghilang mencari spot lain. Jalanan cukup terjal, tapi worth it kok dengan hasil fotonya.
Lokasi foto di Bukit Ratapan Anak Angin Dieng. Foto oleh MSA
Namun, kalau kamu masih kekeh kepengen foto dengan latar landmark paling populer, antrelah dengan sabar. Sesabar menunggu jodoh tiba.
Masih ada satu orang asing yang masuk ke dalam foto, tapi nggak begitu mengganggu. Foto ini diambil saat weekend di Candi Prambanan. Foto oleh Echigo
Sudah dapat hasil foto yang bagus, tapi kadang kesel juga sih, ternyata masih ada satu dua orang yang masuk ke dalam foto. Nah, buat mengakalinya, kamu bisa gunakan semua bagian tubuhmu buat “nutupin” orang-orang yang nggak mau pindah dari posisi fotomu.
Foto ini diambil di Museum Andrea Hirata. Foto oleh echigo
Hasil jepretan kamera DSLR memang lebih tajam. Tapi, kamera DSLR membutuhkan pengaturan dan fokus yang akurat. Nah, saat berada di keramaian, ada baiknya gunakan action cam. Kamu bisa mengatur timer dan menyalakan kamera sesaat sebelum segerombolan orang lewat. Action cam akan menangkap fotomu dengan cepat.
Tongsis bukan cuma buat foto selfie doang. Foto oleh MSA
Bukan menggunakannya sebagai tongkat naris buat foto-foto selfi. Manfaatlan tongsis untuk mengambil foto dari berbagai angle. Kamu bisa merendahkan atau menaikkan kamera untuk menyesuaikan posisimu dan “menghilangkan” orang-orang sekitar.
Pasar bubrah selalu ramai saat weekend, jangan sungkan buat minta orang minggir sebelum kamu foto. Foto oleh MSA
Jika trik-trik di atas masih belum juga berhasil, meminta orang di sekitarmu untuk minggir beberapa langkah dengan sopan akan lebih baik.
Karena Museum Angkut sangat ramai, manfaatkan orang-orang sebagai background foto kamu. Foto oleh MSA
Berdamailah dengan banyaknya orang di tempat wisata. Masukan mereka dalam bagian foto perjalananmu.