Mengepak peralatan, memasak air dan menikmati mie instan dalam tenda yang hangat. Itu yang kebanyakan dilakukan orang saat berkemah sesaat setelah matahari terbenam.
Padahal, sebenernya banyak banget hal menarik yang bisa kita jumpai saat hari udah gelap.
Sesekali mgelakuin hal beda buat nambah koleksi foto travelingmu itu nggak dosa kok! Kalau selama ini foto travelingmu cuma dihiasi nuansa semburat cahaya matahari yang terang, ini saatnya buat coba motret pada malam hari.
Tentu Kamu harus riset sebelumnya. Berkeliling saat siang hari buat cari angle terbaik dan membayangkan bagaimana objek tersebut saat dipotret pada malam hari penting dilakukan.
Sebuah foto susunan tebing dan pepohonan yang kelihatan begitu indah saat dipotret pada siang hari belum tentu akan nampak bagus pula kalau dipotret pada malam hari.
Pikirkan semua kemungkinan yang ada. Di mana posisi bulan nantinya, ke arah mana sinarnya, misal tempat yang kita singgahi bisa ngelihat gugusan bintang, kita harus memperkirakan apakah objek yang kita potret dengan latar gugusan bintang tersebut akan cukup bagus.
Perjuangan sebenarnya adalah saat matahari terbenam
Yup, memotret pada malam hari memang memiliki lebih banyak faktor tak terduga dan lebih banyak tantangan, seperti ini:
Bayangin aja misal Kamu berada di savana Gunung Semeru dengan suhu mendekati 0 derajat demi memotret gugusan bintang. Memotret gugusan bintang dengan teknik long exposure akan memakan waktu yang cukup lama. Badan yang menggigil kedinginan membuat pikiran kita nggak fokus dan nggak bisa konsentrasi.
Usahakan biar badanmu selalu hangat. Pakai jaket tebal, penutup kepala, pelindung leher serta masker jika perlu. Buat api unggun di belakang kita. Sediakan kopi panas untuk menemani.
Kita mengenali sudut-sudut halaman rumah kita, seperti kondisi tanahnya misal. Kita tahu mana yang rata dan mana yang nggak rata.
Begitu pula yang harus Kamu lakukan saat motret di luar sana. Lakukan observasi mendalam di lokasimu memotret. Kita tentu nggak pengen rencana motret gagal hanya karena kita tersandung akar pohon sehingga membuat kita sakit punggung.
Kebanyakan foto pemandangan malam hari cuma berisi foto gugusan bintang atau pepohonan dengan latar langit malam.
Padahal sebenernya kita bisa improvisasi dengan memasukan objek manusia pada foto malam kita.
Kalau pas lagi bareng temen, minta tolong aja ke dia buat pegang beberapa lightstick, lalu atur biar membentuk sesuatu. Potret dia dengan sudut rendah, serta langit langit malam yang bertaburan bintang. Tekniknya bisa Kamu pelajari sendiri di youtube.
Hal tak terduga yang muncul saat kita memotret malam hari adalah hal biasa, bukan suatu bencana yang layak membuatmu frustasi. Jadilah kreatif.
Kabut yang muncul, jika kau dapat memanfaatkannya dengan baik mungkin akan menghasilkan sebuah foto luar biasa yang tak pernah ada sebelumnya.
Kalau Kamu terlalu sibuk ngatur kameramu, ganti lensa, serta terus berpindah-pindah tempat karena nggak yakin pada angle yang Kamu pilih, Kamu hanya membuang waktu. Malam bakal segera berganti pagi, dan Kamu udah kehilangan momen. Pencet aja tombol shutter kameramu dan pelajari hasilnya. Kalau masih nggak puas, ulangi lagi dengan segera. Jangan menduga-duga, segera lakukan.
Learn by doing
Memotret saat malam hari bakal kasih lebih karena kita dituntut menghasilkan sebuah foto yang bagus dalam kondisi minim cahaya. Inget, terus tekan shutter kameramu dan banggalah dengan hasil jepretanmu!
***