Setiap pilot pasti memiliki sebuah rahasia yang tidak diceritakan kepada setiap orang. Salah satunya adalah keluhan pilot saat terbang. Mereka ternyata memiliki beberapa gangguan selama terbang di atas lautan.
Pertama adalah keluhan cuaca yang berubah-ubah. Mereka biasanya menemui beberapa perubahan cuaca ekstrem dari panas, hujan hingga petir. Tak heran jika akan ada peringatan turbulensi ketika berada di atas lautan.
Kedua, gangguan suara musik dangdut dan percakapan nelayan di lautan.
Pilot kerap kali menangkap frekuensi radio komunitas nelayan yang biasanya memutar lagu dangdut. Suara radio lokal akan makin jelas terdengar ketika terbang rendah dan akan mendarat di bandara.
Gangguan ini kerap dialami pilot ketika akan mendarat di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi.
Dilansir dari Tribun, sebenarnya gangguan frekuensi radio komunitas tidak menimbulkan masalah. Namun masyarakat seringkali menggunakan pemancar ilegal.
Saat ini Kominfo sedang menindak beberapa pemancar ilegal yang ada untuk menjaga keamanan penerbangan.
Adapun mendengar hal ini, banyak netizen yang berkomentar akan hal ini di media sosial. Salah satunya ada yang mengaku jika ia pernah jadi bagian pemancar ilegal itu.
yulilabuapi: Jadi inget kisah radio sinfoni @saefulhuna_ kita di offkan karena hal ini juga wkwkwk
Adapun netizen yang berkomentar serius tentang keluhan pilot saat terbang ini.
rifkiadnan147: ya kalo dipikir pikir gak mungkin juga sih radio fm atau am 1 frekuensi sama radio dari atc.
mikehotell: emang broh kalo di banyuwangi dangdutan gt di frequensi primernya jd make secondary itu pun masih noise dangdut juga di cirebon pun kadang gitu jdi apa ya kan klo di radio kita bisa tembus AM
Adapun netizen yang ikut komentar pedas soal keluhan pilot ini.
loveanvijay : Kalau gk mau kedengeran suara dangdut ya resign aja jadi pilot. Trs jadi nelayan. Hidup kok selalu mengeluh.
mizar_chand: Ini yg paling bahaya klo bandara kulon progo di bangun bersebelahan di tepi pantai.dengerinya reggae…yomaan