Pria Ini Dituntut Rp91 Juta Setelah Kencing di Kolam Spa dan Sebabkan Ribuan Ikan Mati

Kejadian menyedihkan, tragis, namun juga tak masuk akal telah terjadi di sebuah tempat perawatan terapi ikan di Guangdong, China. Ribuan ikan mati gara-gara ulah seorang pelanggan. 

SHARE :

Ditulis Oleh: Echi

Fish spa atau terapi ikan merupakan salah satu perawatan yang digemari turis-turis saat berkunjung di negara-negara Asia. Terapi ini dimulai dengan membenamkan kaki ke dalam kolam berisi ratusan ekor ikan kecil. Setelahnya, ikan-ikan akan menggigit kulit kaki yang telah mati.

Baca juga: 5 menu sarapan paling menjijikkan di dunia

Ribuan ikan kecil mengerumuni kaki saat terapi spa ikan. Foto/ asiaone.com

Namun, kejadian menyedihkan, tragis, namun juga tak masuk akal telah terjadi di sebuah tempat perawatan terapi ikan di Guangdong, China. Diberitakan oleh asiaone.com pada 18 Mei 2018, ribuan ikan mati gara-gara ulah seorang pelanggan.

Diketahui, pelanggan tersebut tanpa sengaja “membunuh” ribuan ikan di tempat terapi. Rupanya, pelanggan tersebut telah mengencingi kolam terapi sehingga menyebabkan kematian banyak ikan.

Awalnya, pemilik spa menduga bahwa ada orang yang dengan sengaja meracuni ikan-ikan di kolam terapinya. Namun, setelah melihat rekaman video CCTV, sang pemilik yang  bernama Lianhe Wanabo yakin jika ikannya mati karena ulah pelanggan.

Lianhe Wanabo mengatakan, video tersebut memperlihatkan pelaku dan seorang teman tampak membenamkan kakinya di dalam kolam. Kemudian, keduanya tertidur.

Setelah tertidur sekitar 5 menit, pria itu terbangun dan menemukan ribuan ikan di dekatnya mengapung di permukaan. Lalu keduanya buru-buru meninggalkan tempat spa itu.

Baca juga: Alasan mengapa zaman dahulu tak ada foto orang yang tersenyum apalagi memperlihatkan giginya

Yang menjadi kejanggalan adalah adanya busa dan gelembung aneh yang berada tepat di bawah kaki pria yang diduga sebagai pelaku tersebut.

Akibat insiden tersebut, pemilik menuntut ganti rugi sebesar $ 6417 atau sekitar Rp91 juta untuk kerusakan. Namun, pria tersebut menolah dan mengatakan,

Bagaimana aku tahu ikan itu sangat rapuh? Aku juga tidak bisa mengendalikan rasa ingin kencing.

Pria tersebut malah menuduh sang pemilik terapi ikan telah melakukan pemerasan dan mengancam akan melaporkan ke pihak berwajib.

Hingga berita ini dituliskan, masih belum ada tindak lanjut lagi mengenai kasus tersebut. Bagaimanapun, di manapun berada, kita harus tahu bagaimana seharusnya beretika. Kalau sudah kejadian seperti ini, perasaan malu dan tuntutan pidana ada diambang mata kan?

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU