Tari Gending Sriwijaya sukses membuka Festival Sriwijaya XVIII 2019 dengan sangat meriah. Berlokasi di Benteng Kuto Besakih, karya seni etnik dari tanah Palembang ini ditampilkan dengan apik tanpa cela. Tari Gending Sriwijaya menggambarkan keluhuran budaya, kejayaan, dan keagungan kemaharajaan Kerajaan Sriwijaya.
Biasanya Tari Gending Sriwijaya dipentaskan untuk menyambut tamu-tamu besar yang berkunjung ke Palembang. Tarian ini menjadi cerminan sikap sang tuan rumah yang ramah, gembira, tulus, dan terbuka terhadap tamu-tamu istimewa tersebut.
Dalam pementasannya, Tari Gending Sriwijaya digelarkan oleh sembilan orang wanita muda dan cantik yang mengenakan busana adat aesan gede, selendang mantri, dodot, paksangkong, dan tanggai. Mereka semua adalah penari initi yang dikawal oleh dua penari lain yang membawa tombak dan payung. Sedangkan dibelakang terdapat seorang penyayi yang menembangkan lagu Gending Sriwijaya diiringi dengan alunan musik gamelan.
Tari Gending Sriwijaya bukanlah tarian sembarangan yang bisa dipentaskan kapan saja, Hanya saat perayaan dan penyambutan besar tarian ini akan digelar. Pada Senin, 17 Juni 2019 lalu Tari Gending Sriwijaya yang membuka Festival Sriwijaya XVIII memukau mata setiap penonton. Seolah tanpa celah, tarian ini mampu mnceritakan kisah keagungan dan kejayaan Kerajaan Sriwijaya di masa lampau.
Festival Sriwijaya merupakan serangkaian pesta seni dan budaya dari Sumatera Selatan yang masuk dalam Calendar of Event Kementerian Pariwisata. Festival ini menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia yang digelar dari 16-23 Juni 2019. Menapilkan pertunjukan seni dan budaya tradisional dari 17 Kabupaten di Sumatera Selatan serta beberapa propinsi dan negara undangan.