Traveling mengharuskan setiap traveler untuk bertemu langsung dengan panas matahari. Karenanya, banyak traveler memanfaatkan tabir surya atau sunscreen untuk melindungi kulit dari sinar matahari langsung.
Namun tahukah kamu ternyata tabir surya memiliki berbagai jenis dan kegunaan tersendiri di setiap pengunaannya. Jadi, nggak semua orang bisa langsung menggunakannya secara instan.
Ketika terkena sinar matahari langsung, hal yang berbahaya adalah karena adanya sinar ultraviolet A dan B atau sering disebut sinar UVA dan UVB.
Sinar UVA dapat menyebabkan keriput pada kulit, sedangkan UVB mampu mengurangi produksi melamin dan dapat mengakibatkan kanker kulit. Oleh karena itu, banyak orang butuh tabir surya untuk melindungi kulit ketika traveling.
Sunscreen atau bahasa Indonesianya tabir surya sebenarnya memiliki dua tipe, yaitu physical sunscreen dan chemical sunscreen yang memiliki plus minusnya masing-masing.
Physical sunscreen bentuknya sedikit kental sehingga sedikit sulit saat diaplikasikan dan mudah hilang jika terkena keringat atau air. Namun, di balik itu physical sunscreen sangat ramah dengan kulit dan jarang membuat iritasi kulit, bahkan tabir surya ini langsung bekerja setelah diaplikasikan di kulit.
Bahan yang digunakan dalam physical sunscreen ini sendiri terdiri dari Titanium dioxide yang mampu melindungi kulit dari sinar UVB dan Zinc Oxide yang mampu melindungi kulit dari sinar UVA dan UVB.
Chemical sunscreen memiliki fungsi yang berbeda dengan physical sunscreen yaitu menyerap sinar UVA dan UVB menjadi energi bagi kulit. Namun tabir surya jenis ini memiliki kelemahan yaitu bekerja setelah 20 menit pemakaian dan sering membuat iritasi kulit karena kandungan SPF.
Meskipun chemical sunscreen bisa mengakibatkan iritasi, namun sunscreen ini bisa melindungi kulit dengan bagus dan bahkan dapat menyerap ke dalam kulit dan bersifat matte, sehinga setelah penggunaan produk ini, kamu bisa melapisinya dengan bedak.
SPF berasal dari singkatan Sun Protection Factor yang memang mampu melindungi kulit dari sinar UVA dan UVB. Angka 15, 30, dan 60 dalam sebuah produk sunscreen mengindikasikan untuk lama waktu paparan matahari. Jadi, semakin lama kamu berada di bawah sinar matahari, alangkah baiknya untuk menggunakan SPF yang lebih besar.
Meskipun SPF mampu melindungi kulit dari UVA dan UVB, namun alangkah baiknya hindari pengunannya jika kamu jalan-jalan di dalam ruangan, seperti di museum atau wisata sejarah seperti di dalam gedung.
So, jangan salah pilih sunscreen ya! Biar kulit nggak terbebani dengan kandungan sunscreennya.