Pemerintah Indonesia secara resmi melarang kegiatan mudik menjelang puasa Ramadhan dan Lebaran 1 Syawal 1441 Hijriyah. Hal ini dilakukan untuk menghindari penyebaran Virus Corona (Covid-19) agar tidak meluas ke seluruh wilayah Indonesia. Bagi mereka yang terlanjur membeli tiket mudik, tentu akan menjadi suatu kerugian tersendiri.
Tak perlu risau, kini terdapat fitur refund yang memungkinkan untuk melakukan pembatalan terhadap tiket kereta api maupun pesawat yang sudah terlanjur dibeli. Khusus untuk refund tiket yang diwakilkan harus menyertakan surat kuasa. Bagamaiana cara membuatnya? Berikut ini disajikan ulasan dan penjelasan singkatnya.
Pihak PT Kereta Api Indonesia dan beberapa maskapai penerbangan lain memang tidak secara khusus meminta surat kuasa untuk diketik atau tulis tangan. Namun alangkah lebih baik, penulisan surat kuasa diketik dengan komputer agar lebih rapi dan mudah dibaca oleh petugas Customer Service. Tidak perlu terlalu panjang, cukup satu lembar dan memuat semua data-data yang diperlukan.
Membuat Surat Kuasa tidak terlalu sulit, cukup singkat saja dan memuat semua data yang dibutuhkan. Beberapa bagian-bagian dalam surat kuasa diantaranya sebagai berikut.
Bagian Rincian hal yang dikuasakan harus dijelaskan secara mendetail, perihal yang dikuasakan. Sebagai contoh dapat berisi Nama Kereta atau Pesawat, Kode Booking, Nomor Seri Tiket, dan Jadwal keberangkatan. Hal ini bertujuan untuk menghindari kemungkinan kesalahan data. Penting untuk diperhatikan, tanda tangan harus dilakukan di atas materai.
Jika pemohon refund tiket bukan pemilik tiket, tidak cukup hanya surat kuasa saja yang dilampirkan. Butuh beberapa dokumen pendukung lain seperti berikut.
Perihal surat kuasa untuk refund tiket bisa jadi berbeda-beda untuk jenis transportasi atau maskapai yang dipilih. Oleh karena itu, jangan malas untuk mencari tahu format yang berlaku setiap transportasi atau maskapai penerbangan. Biasanya dana kan dikembalikan setelah 30-90 hari kerja. Sabar dan pantau perkembangannya secara berkala.
