Sungai Nil, Mengenang Nabi Musa di Sungai Terpanjang di Dunia

Sungai Nil merupakan sungai terpanjang di dunia yang mengalir sepanjang 6650 km atau 4132 mil dan membelah sekitar sembilan negara di Benua Afrika.

SHARE :

Ditulis Oleh: Taufiqur Rohman

Sungai Nil merupakan sungai terpanjang di dunia yang mengalir sepanjang 6650 km atau 4132 mil dan membelah sekitar sembilan negara di Benua Afrika. Dalam Peradaban Mesir Kuno, Sungai Nil memiliki peranan sangat penting. Daerah sedimentasi di sepanjang aliran Sungai Nil memiliki tingkat kesuburan yang tinggi, sehingga memungkinkan penduduk Mesir mengembangkan pertanian sejak ribuan tahun lalu.

Air Sungai Nil bersumber dari danau di wilayah Rwanda dan Burundi modern. Sungai Nil sangatlah unik, setiap tahun akan meluap dan mengakibatkan banjir di sepanjang batanrannya yang penuh oleh pemukiman pertania. Banjir tahunan ini disebabkan karena hujan musiman yang lebat dan mencairnya gletser-gletser di puncak gunung.

(namalonews.com)

Setelah banjir tahunan Sungai Nil surut akan meninggalkan endapan tanah yang sangat subur berbentuk lumpur tipis. Sebagai negeri yang memiliki curah hujan yang rendah, pertanian Mesir dan negara-negara Afrika lainnya sangat bergantung pada Sungai Nil. Saat Sungai Nil tidak mengalami banjir tahunan maka akan berakibat pada kelaparan dan paceklik parah.

Mengenang Perjuangan Nabi Musa di Sungai Nil

(Youtube.com)

Sungai Nil menjadi bagian penting dalam sejarah suci agama samawi yaitu Yahudi, Nasrani, dan Islam. Sungai Nil menjadi tempat dimana Nabi Musa saat masih bayi dihanyutkan untuk menghindari kekejaman Firaun. Menurut cerita dari kitab suci, Firaun mendapatkan ramalan bahwa akhir kematiannya ada di tangan seorang anak laki-laki yang lahir dari kaum budah Yahudi.

Sejak saat itu, Firaun memerintahkan setiap bayi laki-laki yang lahir harus di bunuh. Saat Nabi Musa lahir, ia disembunyikan didalam kotak dan dihanyutkan ke Sungai Nil yang bermuara pada tempat pemandian istri Firaun. Tak diduga, ternyata istri Firaun langsung jatuh hati dan mengangkatnya menjadi anak.

(bibleblender.com)

Pada saat Nabi Musa dan Nabi Harun mengajak Firaun untuk kembali ke jalan yang benar dan ditolak mentah-mentah, Allah SWT menurunkan azab dengan mengubah air di Sungai Nil menjadi merah darah. Pada saat itu air Sungai Nil tak bisa dikonsumsi dan menyebabkan kekeringan pada lahan pertanian penduduk. Meskipun telah ditimpa azab, Firaun tetap menolak untuk mengakui keesaan Allah SWT.

Berlayar mengarungi Sungai Nil, menikmati keindahan padang pasir akan terasa sangat seru. Ayo jelajahi Mesir bersama Phinemo Marketplace. Ratusan produk wisata dari tour operator kenamaan di Indonesia tersedia di Phinemo Marketplace. Tunggu apalagi, rencanakan liburan dari sekarang di >> Phinemo Marketplace.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU