Rahasia Suku Himba di Afrika, Tetap Bersih Meski Tak Pernah Mandi

Karena berdiam di tempat tinggal dengan wilayah padang gurun yang ekstrem, Suku Himba di Afrika seringkali kekurangan dan kekeringan air.

SHARE :

Ditulis Oleh: Himas Nur

Suku Himba di Afrika atau yang juga dikenal dengan nama ¨suku merah¨ merupakan suku yang berasal dari daerah di Namibia Utara.

Populasi diaerah tersebut hanya berkisar 50 ribu jiwa dengan kondisi cuaca yang ekstrem dan iklim gurun sehingga membuat wilayah tersebut sering mengalami kekurangan air.

Baca Juga: Belajar Menghargai Kematian Melalui Ritual Tiwah Suku Dayak Kalimantan

Karena tinggal di wilayah seperti itu, suku Himba di Afrika tidak pernah mandi. Namun, mereka punya cara yang unik untuk membuat badannya tetap bersih, meski tidak mandi dengan air.

Rahasia Suku Himba di Afrika

Otjize, atau campuran oker merah dan mentega untuk menjaga kulit (Foto/nationalgegraphic)

Sebagai ganti mandi dengan air, orang-orang suku Himba di Afrika mengoleskan tubuh mereka dengan Otjize. Mentega dan oker merah yang dapat menjaga kulit mereka agar terlindungi dari matahari dan serangga.

Mereka memilih warna merah karena adanya sebuah kepercayaan yang mengatakan bahwa warna merah adalah simbol dari Bumi dan darah.

Otjize dibuat dengan cara menghancurkan batu oker merah menjadi potongan-potongan kecil. Kemudian, pecahan tersebut dicampur dengan lemak dan mentega yang telah dipanaskan menggunakan asap.

Lapisan merah yang terdapat dalam oker dapat membantu melawan radiasi matahari yang menyengat, sekaligus menjaga kulit tetap lembap.

Suku Himba punya rahasia khusus agar kulitnya tetap terlindung dari matahari. (Foto/nationalgegraphic)

Tidak hanya pada tubuh saja, masyarakat suku Himba di Afrika juga menggunakan otjize di bagian rambut. Sebelum dilumuri dengan otijize, rambut harus dibentuk seperti kepangan. Tidak hanya untuk mempermudah pemakaian otjize, kepangan tersebut juga digunakan sebagai penanda status mereka.

Biasanya, bagi wanita yang belum menikah, mereka akan membagi kepangan rambutnya menjadi dua. Sedangkan untuk wanita yang telah menikah, mereka akan membagi kepangan rambutnya dalam jumlah banyak.

Baca Juga: Mangongkal Holi, Ritual Membongkar Tulang Leluhur dalam Batak Toba

Hal ini juga berlaku bagi para pria suku Himba di Afrika. Bagi pria yang belum menikah, mereka akan menata rambutnya seperti bentuk tanduk di kedua sisinya.

Sedangkan pria yang sudah menikah, mereka hanya menutup rambutnya dengan menggunakan penutup kepala dan tidak perlu mengubah bentuk rambutnya.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU