Stiker di koper seringkali kita tempel dengan begitu saja, bisa stiker klub bola favorit, tokoh kartun kesukaan, maupun stiker kata-kata yang memiliki macam-macam bentuk.
Tak hanya itu, stiker dari maskapai penerbangan sebelumnya barangkali juga masih sering tertempel di koper. Namun tahukah Anda bahwa hal ini sangat riskan dan berbahaya.
Sesaknya orang beserta kereta dorongnya biasa ditemui di jalur pengambilan bagasi bandara (conveyor belt). Kalau sudah terlalu lelah atau diburu waktu situasi itu bisa jadi sangat menyebalkan.
Tanda berupa stiker dari maskapai yang berisi identitas nomor penerbangan, rute dan nama penumpang yang tercantum di barang bawaan membuat pekerjaan menjadi lebih mudah.
Oleh sebab itu disarankan sebaiknya tas atau koper tak ditempeli banyak stiker atau tanda berhuruf lain kecuali dari maskapai. Stiker dari penerbangan sebelumnya juga wajib dilepas sebelum kembali terbang.
Pasalnya banyak penumpang yang malas mencopotnya dan mengakibatkan tas atau kopernya terbawa dalam penerbangan lain.
Kalaupun ada stiker atau tanda yang ingin ditempel, sebaiknya berupa identitas singkat sang pemilik barang; nama, alamat surel, nomor telepon dan alamat kantor.
Jangan membuat tanda identitas terlalu mencolok. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah ada orang selain petugas bagasi yang membacanya.
Hindari juga menyantumkan alamat rumah lengkap, karena bisa saja ada orang yang berniat jahat atas bawang bawaan tersebut.
Jika sedang bepergian ke luar negeri, sebaiknya juga tidak menempeli tas atau koper dengan stiker bergambar bendera kenegaraan. Sama seperti stiker yang lupa dilepas, dikhawatirkan barang bawaan nantinya malah salah alamat pesawat.
Tips yang terakhir bawalah tas atau koper dengan warna yang mecolok, seperti merah, kuning atau hijau, agar penampakannya bisa langsung terlihat saat melintas di conveyor belt.