“Halo Wike, Perkenalkan saya Khaerul Ikhwan founder Jelajah Pendaki Indonesia.” ujar Founder Pendaki Indonesia yang sering dipanggil Arul saat kami hubungi lewat email pada Kamis, 25 Oktober 2018.
Menyambut Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober 2018, Tim Phinemo berinisiasi untuk berbincang santai bersama para pemuda yang memiliki kontribusi dalam perkembangan dunia pendakian, salah satunya akun Instagram @pendakiindonesia .
Lewat diskripsi profilnya ‘Explore wisely, safely, and create content.’ , Jelajah Pendaki Indonesia (JPI) konsisten dalam memberikan informasi seputar pendakian, memberikan edukasi untuk mendaki dengan cara aman dan bijak, serta membuat konten di Instagram, Twitter, Website, bahkan YouTube.
Khaerul Ikhwan, sosok di balik akun Pendaki Indonesia.
Untuk itu, mari simak perbincangan Tim Phinemo dengan sosok Arul, founder JPI yang sukses mengajak pendaki Indonesia tetap pada jalurnya, mencintai alam dengan segala kebijakannya.
Saya punya latar belakang Mapala sejak saya kuliah di Jogja, meskipun pengalaman dan pengetahuan tidak sebanyak yang lain. Kemudian saya sempat vakum dari dunia petualangan sampai pada awal tahun 2015 saya megamati social media dan sempat kaget ternyata dunia petualangan khususnya pendakian menjadi sangat ramai seperti sekarang ini. Berbeda seperi sebelumya para penggiat kegiatan alam bebas ada pada kalangan tertentu seperti sispala, mapala, dan organisasi pecita alam lainya.
Sejak saat itu saya terpikir untuk membuat media untuk berbagi cerita dan pengalaman tentang kegiatan petualangan. Awalnya saya hanya berbagi informasi tentang Gunung Slamet karena Saya tinggal tidak terlalu jauh dari lereng gunung slamet, sampai akhirnya Saya memutuskan untuk membuat akun Jelajah Pendaki Indonesia ini.
Akun Jelajah Pendaki Indonesia
Tujuannya jelas menjadi sarana edukasi dan sharing sesama pendaki dan kegiatan di luar ruangan seperti pendakian, kemping, ORAD, caving dan sebagainya yang tentunya mempunyai aturan dan standar yang musti kita taati bersama
Pada dasarnya JPI tidak memiliki target audience dan semacamnya. selama teman teman suka dengan kegiatan di luar ruangan berarti kita memiliki ketertarikan yang sama
Koten yang ada di Jelajah Pendaki Indonesia kami sesuaikan dengan masing masing platform. Di instagram tentunya selain informasi kami juga mempertimbangkan faktor keindaha foto atau video karena pada dasarnya instagram adalah platorm untuk berbagi karya berupa foto atau video, pada website kami fokus pada informasi berupa artikel cerita perjalanan, tips trik, ataupun informasi yang berhubungan dengan kegiatan alam bebas.
Meskipun persentasenya tidak banyak, dari awal sebenarnya kami sudah memiliki koten sendiri selain me-repost konten konten dari akun para pendaki yang sudah menandai kami atau memberikan hestek yang kami tentukan, dan sekarang kami makin memperjelas mana saja konten yang kami buat bersama tim atau berkolaborasi degan akun lain dengan memberikan keterangan di caption. Dalam membuat konten atau me-repost konten dari user, tentuya kami memiliki standar yang sudah kami tentukan, kami tidak akan memposting foto atau video yang dilakukan di area area terlarang seperti kawasan konservasi dan kawasan lindung yang memang tidak diperbolehkan untuk melakukan kegiatan tanpa ijin tertentu. Selain itu kami juga mempertimbangkan standar operasi prosedur kegiatan, jadi kami tidak ingin apa yang kami posting menjadi contoh yang tidak baik untuk audien kami.
Foto/@purnoadji
Kendalanya adalah bagaimana bisa konsisten dalam mengelola konten JPI, bisa dikatakan saat ini JPI sudah menjadi salah satu referensi teman-teman dalam melakukan aktivitas kegiatan luar ruangan, untuk itu perlu konten yang jelas dan memiliki sumber data yang tepat, untuk itulah kurasi konten sangat berpengaruh dalam memberikan informasi yang tepat pada follower.
Tentunya dalam mengembangkan JPI tidak sendiri, bahkan berkat akun JPI saya mempunya teman-teman yang bisa diajak berkolaborasi.
JPI tergabung di aliansi pejalanetwork yang terdiri dari @ayotelusuri, @lensatimurcom, @landscapeindonesia, @sahabatransel.
Untuk konten dari user yang kami repost, kami sangat menghargai creator, jadi kami lebih cenderung mencari “dia yang membuat sebuah foto/vidoe” bukan “dia yang yang ada di dalam foto/video”
Dengan berkolaborasi, saat ini kami berusaha untuk berkolabosari untuk membuat konten bersama selain kami mencoba untuk mengedukasi teman teman untuk membuat konten yang baik, baik untuk instagram, website, maupun youtube.
Setiap platform memiliki kelebihannya masing masing. Di website kami bisa berbagi cerita yang lebih lengkap, selain itu teman teman yang lain juga boleh mengirimkan pengalamanya untuk kami tayangkan, di Youtube kami bisa memberikan visual yang lebih lengkap selain cerita, meskipun belum sebagus channel channel yang lain, tapi kami berusaha untuk menyajikanya. Social media dan website ini bagi kami adalah sebuah bentuk tanggung jawab dalam berbagi informasi. semuanya mempunyai tantangan tersendiri, justru karena adanya media lain selain akun IG membuat kami menjadi tidak bosan dan terus bisa bermain dan sharing.
Keindahan Gunung Prau. Foto/@anaaan17
Dari akun ini manfaat yang saya dan audiens dapatkan adalah memiliki jaringan pertemanan yang luas dan beragam.
JPI adalah wadah untuk berbagi cerita kegiatan alam bebas, kami banyak belajar dari teman-teman yang suka sharing cerita. jika memang cerita yang disajikan oleh JPI dapat memotivasi ataupun memberikan tambahan pengetahuan terhadap teman-teman. maka sedikit banyak juga akan berpengaruh pada cara perjalanan seseorang dan tentunya akan lebih mencintai Indonesia. Yang pasti kita harus bijak dalam berpetualang, mengutamakan keselamatan, dan buatlah koten untuk berbagi pengalaman,dan yang paling penting untuk saat ini adalah, jangan tinggalkan sampah karena Indonesia takkan lagi indah jika kita tidak mejaganya.