7 Sinyal SOS di Gunung yang Perlu Diketahui Para Pendaki

Dalam keadaan tersesat yang darurat dan membutuhkan pertolongan, ada baiknya kalian mengetahui 7 Sinyal SOS yang umum digunakan saat survival ini.

SHARE :

Ditulis Oleh: Noor Adha Satrio H

Dalam perjalanan mendaki gunung, kita selalu dihadapkan dengan pepohonan dan suhu yang dingin. Perjalanan bersama dengan teman-teman selalu terasa menyenangkan, tidak peduli track yang dilalui begitu terjal. Banyak tantangan yang ditawarkan gunung sebelum akhirnya kita menikmati ciptaan tuhan di sebuah puncak gunung. Tantangan-tantangan ini kadang memang begitu berat. Salah satunya adalah tidak mengetahui jalan mana yang pasti, lalu kita survival harus dijalani di tengah rimba hutan gunung.

Pada saat genting seperti ini hingga mencapai masa-masa yang lebih darurat lagi, kalian harus mengerti beberapa sinyal SOS umum seperti di bawah ini:

1. Api

Buatlah sinyal visual berupa api pada saat survival di malam hari. Sumber

Jika hari telah gelap, api adalah sinyal visual yang sangat efektif. Buatlah tiga api unggun yang membentuk segitiga atau pada sebuah garis lurus masing-masing 25 meter jaraknya antar api. Bentuk ini adalah sinyal internasional yang menandakan bahwa seseorang yang membuat api unggun tersebut sedang mengalami kesulitan. Namun bila kalian sendiri, menjaga tiga api adalah hal yang cukup sulit. Jadi, cukup gunakan satu sinyal api saja dan jaga dengan baik.

Belum tahu bagaimana cara membuat api? Baca tips membuat api unggun dengan klik di sini.

Pastikan pilih tempat api unggun yang tidak tertutup pohon lebat sehingga kita akan terlihat melalui pantauan udara. Bila kalian hanya memiliki sedikit kayu untuk dibakar, carilah pohon untuk dibakar. Bakar kayu yang kalian punya di bagian bawahnya sehingga api akan merambat. Sebelum api itu mati, segera cari ranting, daun, atau bahan yang mudah menyulut api lainnya.

Ingat, jika ingin membakar pohon (dalam kondisi darurat), pilihlah satu pohon dan pastikan pohon ini berjauhan di antara yang lain untuk menghindari adanya kebakaran hutan.

2. Asap

Sinyal asap jauh lebih efektif pada siang hari. Sumber

Jika kalian tersesat saat di siang hari, buatlah asap untuk menarik perhatian. Buatlah warna kepulan asap yang kontras dengan latar di sekitarmu.

Semisal kalian sedang di tanah lapang yang berwarna gelap, buatlah asap putih dengan membakar sebagian dedaunan hijau, lumut, atau tambahkan sedikit air karena bahan-bahan ini akan memproduksi asap putih. Namun jika kalian berada di tempat yang terang, buatlah asap gelap dengan menggunakan karet, plastik, atau pakaian.

Sinyal asap hanya efektif saat cuaca sedang tidak hujan atau sedang tidak diterpa angin yang kencang.

3. Cermin

Gunakan cermin untuk merefleksikan cahaya matahari. Sumber

Penggunaan cermin dalam sinyal SOS sangat efektif digunakan pada siang hari. Jika kalian tidak memiliki cermin, carilah benda-benda yang memiliki reflek terhadap cahaya matahari seperti kaleng soda, sabuk yang mengkilat, atau benda-benda lain yang serupa. Perhatikan di mana matahari berada dan pesawat penyelamat berada. Pastikan pantulan yang dibuat cermin mengarah kepada pesawat.

Jika kalian susah menemukan di mana pesawat berada, arahkan pantulan cermin pada bunyi pesawat tersebut. Ingat, jika kondisi sekitarmu berkabut, carilah spot yang bersih. Pilot telah melaporkan bahwa ia dapat melihat cermin berkedip sampai 160 km jauhnya (jika dalam kondisi ideal).

4. Cahaya

Gunakan lampu senter untuk menolongmu dalam kondisi darurat. Sumber

Lampu senter selain berguna untuk menerangi jalan, dapat pula digunakan dalam kondisi darurat. Jika kalian tersesat, gunakan lampu senter untuk mengirim sinyal SOS. Caranya dengan mengedipkan lampu senter kalian sebanyak 60 kali per menit. Dengan mengedipkan sejumlah itu berarti menandakan bahwa kalian memang membutuhkan bantuan, bukan dikira ancaman akan terjadinya penembakan terhadap pesawat.

Untuk bisa bertahan hidup di alam, Kamu perlu tahu triknya. Baca cara bertahan hidup di alam bebas dengan klik di sini.

5. Suara

Tiuplah peluit sesuai dengan sandi morse SOS. Sumber

Selain berteriak meminta pertolongan, sinyal suara yang umumnya digunakan dalam keadaan darurat lain adalah dengan menggunakan peluit.

Selain lebih keras, peluit dapat terdengar hingga jarak 1,6 km. Dalam keadaan darurat, gunakan sandi morse dalam meniup peluit untuk memberi sinyal SOS kepada tim penyelamat yaitu tiga bunyi pendek, tiga bunyi panjang, dan tiga bunyi pendek lagi (…—…). Sinyal ini telah disepakati oleh berbagai perjanjian internasional perihal keadaan darurat.

6. Kain

Gunakanlah kain berwarna kontras dengan background di sekitar. Sumber

Pada keadaan yang tidak diinginkan seperti tersesat, kain sangat berguna adanya. Kalian dapat menggunakan kain dengan warna yang kontras dengan lingkungan kalian atau warna yang kontras dengan pohon. Kenapa dengan pohon? Karena kalian harus meletakkan kain berwarna kontras tersebut di atas pohon (jika di sekitar banyak pohon) atau letakkan pada tanah lapang yang terlihat dengan jelas, sehingga tim penyelamat udara akan segera mengetahui keberadaan kalian. Selain itu, kalian dapat meninggalkan jejak dengan menyobek sedikit kain dan mengikatnya pada batang pohon. Ini berguna bila tim pencarian darat sedang mencari kalian. 

7. Benda-benda alami

Buatlah gundukan untuk menandakan keberadaanmu. Sumber

Jika kalian tidak memiliki cara lain, kalian dapat menggunakan benda-benda alam untuk membuat ataupun mengirimkan sinyal yang dapat dilihat melalui udara. Buatlah gundukan menggunakan tanah, dedaunan, batu-batu atau apapun sehingga membuat bayangan. Gundukan ini menandakan bahwa ada seseorang di sana sehingga tim penyelamat akan mengerti dan bayangan pada gundukan itu memberikan sinyal yang terlihat lebih besar. Buatlah gundukan yang melintang utara-selatan untuk mendapatkan fungsi bayangan dari matahari secara maksimal karena peredaran matahari adalah dari timur ke barat.

Bingung menentukan arah saat di tengah alam? Baca tips menentukan arah dari kami dengan klik di sini.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU