Roti Ganjel Rel, Kuliner Khas Dugderan Semarang yang Rasanya Bikin Kangen

Meskipun namanya roti ganjel rel (bantalan rel), tapi kuliner satu ini bisa dimakan. Bentuknya panjang dengan warna cokelat gelap dan tektur keras. Mirip ganjal rel kereta api.

SHARE :

Ditulis Oleh: Wike Sulistiarmi

Seperti namanya, roti ganjel rel (bantalan rel) memiliki bentuk panjang dengan warna cokelat gelap dan tektur keras. Mirip ganjal rel kereta api.

Roti ganjel rel biasanya dinikmati dengan teh hangat. (Foto/deena_hp)

Roti khas Semarang ini merupakan salah satu kuliner peninggalan zaman Belanda. Saat ini cukup sulit menemukan kudapan khas Semarang ini. Namun, roti yang identik dengan wijen sebagai cirinya ini menjadi hidangan mencolok saat gelaran Dugderan Semarang.

Baca juga: 15 Ribu Peserta Karnaval Budaya Ramaikan Dugderan Semarang 2018

Menggunakan bahan gula merah dan kayu manis, roti ganjel rel ini sukses bikin banyak orang merasa ketagihan, apalagi roti ini memiliki aroma wangi khas kayu manis serta taburan wijen yang telah matang sempurna.

Berbeda dengan roti kegemaran orang Indonesia yang empuk, roti ganjel rel ini cenderung kasar, keras dan bantat. Namun, rasanya enak apalagi jika dinikmati dengan teh hangat. Bahkan, menurut para ahli, teksturnya yang agak alot membuat kuliner ini dipercaya sangat baik buat pencernaan.

Roti ini enak jika dinikmati dengan teh hangat. (Foto/daliessiangadi123)

Roti ganjel rel menjadi kuliner khas yang selalu diperebutkan di Kota Semarang setiap tahunnya. Mulai dari anak-anak hingga orang tua. Sebab ribuan roti dibuat untuk dibagikan pada Tradisi Kirab Budaya Dugderan Semarang.

Baca juga: Dugderan Semarang Kembali Digelar, Catat Waktu dan Tempatnya

Tradisi ini berlangsung sehari sebelum puasa untuk menyambut kedatangan bulan Ramadhan. Kehadiran roti gajel rel menjadi simbol terhindarnya segala gangguan, di mana harapannya dapat memperkuat diri saat menjalankan ibadah puasa.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU