Ranu Manduro di Mojokerto yang Viral, Namun Kini Ditutup untuk Umum

Ranu Manduro yang berada di Mojokerto, Jawa Timur banyak diperbincangkan di media sosial karena keindahannya disebut mirip padang rumput di Selandia Baru.

SHARE :

Ditulis Oleh: Taufiqur Rohman

Beberapa waktu belakangan ini, Ranu Manduro yang berada di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur banyak diperbincangkan di media sosial karena keindahannya disebut-sebut menyerupai padang rumput di Selandia Baru. Ranu Manduro sebenarnya merupakan bekas lahan pertambangan pasir tipe C yang dikelola oleh swasta.

Tanah Ranu Manduro yang gersang dan tandus ketika musim hujan akan ditumbuhi rerumputan hijau yang indah. Ditambah dengan bebatuan besar dan latar belakang Gunung Penanggungan membuat panoramannya semakin memukau. Sejak viral, Ranu Manduro telah banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal dari berbagai daerah di Indonesia.

Ditutup Setelah Viral

Setelah viral beberapa waktu lalu, tak terhitung lagi banyaknya wisatawan yang datang berkunjung menjejali Ranu Manduro setiap harinya. Banyak video yang beredar di media sosial yang menampilkan antrean kendaraan yang begitu dahsyat hingga tak bisa bergerak sama sekali. Kondisi ini turut menyulut rasa prihatin dan khawatir dari sebagian besar warga net.


Keprihatinan dan kekhawatiran warga net beralasan karena selama ini jika terdapat tempat wisata baru yang viral dan banyak dikunjungi, maka tidak lama lagi ekosistem maupun lingkungannya akan rusak sehingga pada akhirnya terpaksa ditutup untuk umum. Hal ini sering terjadi karena wisatawan lokal yang belum siap mental untuk membuang sampah, puntung rokok, dan kebiasaan merusak lingkungan lainnya.

Terbukti! Belum ada seminggu viral, Ranu Manduro ditutup oleh PT Wira Bumi selaku pemilik lokasi bekas lahan tambang ini. Pihak PT Wira Bumi telah memasang papan pengumuman yang melarang sembarang orang masuk ke wilayah Ranu Manduro. Penutupan diduga karena mengingat Ranu Manduro adalah lahan bekas galian tambang sehingga dikhawatirkan tanahnya masih labil dan dapat membahayakan pengunjung.



Kepala Desa Manduro membenarkan kabar penutupan ini. Meskipun telah beredar video membludaknya wisatawan yang mengancam kelangsungan ekosistem Ranu Manduro, warga setempat tetap bersikukuh membuka Ranu Manduro sebagai tempat wisata dengan memanfaatkan momentum viralnya tempat ini untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

Sebaiknya kamu berhenti untuk kemakan hype tempat wisata keren dan viral di Indonesia. Setelah kabar kurang sedap dari Ranu Manduro di Mojokerto, sepertinya kita harus sepakat bahwa tidak semua tempat wisata keren harus diviralkan jika ujungnya rusak dan terpaksa harus ditutup.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU