Naik gunung itu seru lho, apalagi kalau ramai-ramai gitu.
Tapi nggak sembarang orang boleh naik gunung! Selain Kamu harus sehat jasmani dan rohani. Kamu juga nggak boleh punya riwayat atau menderita penyakit berbahaya seperti di bawah ini!
Berikut ini daftar penyakit yang penderitanya dilarang naik gunung!
Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit kronis yang mematikan. Kalau Kamu divonis menderita penyakit ini, sebaiknya nggak usah mendaki gunung. Alasannya karena naik gunung adalah sebuah kegiatan yang menggunakan fisik dan berintensitas berat.
Saat mendaki, jantungmu akan bekerja lebih cepat. Kamu yang punya penyakit jantung lebih rentan terkena serangan jantung mendadak saat kelelahan dan berpotensi menyebabkan kematian.
Meskipun nggak punya gangguan jantung, sebaiknya Kamu yang punya riwayat tekanan darah tinggi pun jangan naik gunung. Aktivitas fisik yang berat seperti pendakian gunung bakal ningkatin tekanan darahmu gais. Hal ini juga bisa berdampak buruk bagi jantung dan pembuluh darah.
Gangguan fungsi paru-paru seperti sesak nafas juga sebaiknya jangan melakukan aktivitas seperti naik gunung. Jika Kamu tahu, kadar udara di ketinggian sangat tipis banget, ini bisa menyebabkan kemampuan paru-paru Kamu bisa menurun dalam menyerap oksigen. Hal ini pun bisa menyebabkan jantung Kamu harus bekerja lebih keras untuk mendistribusikan oksigen. Bahayanya, jika sudah kekurangan oksigen Kamu bisa pingsan dan bisa fatal.
Glaukoma adalah penyakit mata di mana tekanan cairan dalam bola mata tinggi, akibatnya selaput lembut saraf optik yang membawa sinyal penglihatan dari mata ke otak bisa rusak. Seremnya, hal ini juga bisa menyebabkan kebutaan. Penyakit ini memang nggak fatal banget, tapi kerusakan mata saat mendaki juga perlu diwaspadai bagi Kamu yang punya riwayat glukoma.
Saat mendaki medan terjal, Kamu cenderung mengejan dan ini bisa membuat tekanan rongga perut Kamu meningkat dengan diikuti oleh tekanan pada bola mata Kamu. Kondisi ini memang sering nggak disadari, karena gejalanya cuma pusing-pusing doang. Kalau sering dipaksakan, pandanganmu bisa menjadi kabur dan bisa memicu kerusakan serius pada mata.
Pengidap diabetes memang nggak dilarang buat naik gunung. Asalkan kondisi Kamu yang pengidap diabetes terkontrol dan kondisi kadar gula Kamu normal. Jika tidak, sebaiknya Kamu yang mengidap penyakit diabetes libur dulu untuk naik gunung. Serem juga kalau saat naik gunung Kamu yang menderita diabetes mengalami cidera atau luka ringan, karena luka kecil pada penderita diabetes itu bisa memicu komplikasi yang serius lho!
Epilepsi atau kejang-kejang bisa terjadi karena kelebihan kegiatan elektrik di daerah otak Kamu yang menyebabkan gerakan Kamu nggak terkontrol. Pengobatan epilepsi memang diperlukan. Tapi hanya untuk mengurangi kecenderungan otak untuk mendapatkan bangkitan. Dengan cara mengurangi kegiatan elektrik yang berlebihan atau mengurangi rangsangan yang diterima oleh neuron dan atau saraf Kamu.
Kamu yang menderita epilepsi boleh kok melakukan aktivitas seperti olahraga. Tapi pilih olahraga yang ringan dan sebaiknya jangan melakukan kegiatan ekstrem seperti naik gunung. Bahaya lho kalau Kamu kumat saat naik Gunung.
Penderita penyakit ginjal ada yang disertai dengan penurunan fungsi ginjal. Pada kasus ini, Kamu yang mederita penyakit tersebut butuh asupan air minum lebih sedikit dari orang yang punya ginjal yang normal. Padahal jika Kamu naik gunung pasti memerlukan kebutuhan air minum yang banyak untuk menghindari dehidrasi.
Jika Kamu sudah mengalami penurunan fungsi, ginjal Kamu nggak bisa mengeluarkan urin secara normal, gais. Hal ini mengakibatkan air yang Kamu minum akan menumpuk di dalam tubuh Kamu. Nah, Penumpukan cairan ini bisa mengakibatkan kadar garam dan elektrolit dalam cairan tibuh berubah gais. Dampaknya Kamu akan cepat lelah dan mudah jatuh karena tubuh kekurangan garam dan natrium.
***
Nah, jika Kamu menderita salah satu dari 7 penyakit di atas sebaiknya Kamu tidak ikut naik gunung deh. Demi keselamatan Kamu pastinya.