Pengobatan tradisional China merupakan seni medis timur yang telah ada sejak 2000 tahun lalu. Teknik pengobatan ini sangat klasik, jauh berbeda dengan pengobatan di barat. Namun demikian, khasiat dan manfaatnya tak bisa disepelekan. Bahkan pada tahun 2015 lalu, seorang tabib pengobatan tradisional China mendapatkan hadiah Nobel atas jasanya menemukan obat malaria meskipun tidak pernah mengenyam pendidikan kedokteran.
Teknik pengobatan ini termasuk pengobatan herbal, akupuntur, dan pijat Tui Na yang di dalamnya mencakup pengobatan klasik Asia Timur lainnya, seperti Kampo dari Jepang dan Korea. Obat untuk penyembuhan pada pengobatan tradisional tidak menggunakan zat atau senyawa kimia, tapi herbal dari alam. Tidak hanya itu, pasien yang datang juga akan dibimbing untuk menyeimbangkan tubuhnya, antara fisi- jiwa dan lingkungan.
Masyarakat China meyakini bahwa segala proses yang terjadi di dalam tubuh manusia memiliki hubungan dan keterkaitan yang erat dengan lingkungan luar. Penyakit muncul sebagai akibat adanya suatu bentuk ketidakseimbangan antara tubuh dan lingkungan luar. Gejala akan ketidakharmonisan ini kemudian digunakan sebagai dasar pemahaman, pengobatan, dan pencegahan terhadap berbagai penyakit manusia.
Berbeda dengan pengobatan barat yang menggunakan ilmu pengetahuan modern, pengobatan tradisional ini menganut teori filsafat China kuno, diantaranya Yin-yang, lima unsur (Wu-xing), sistem meridian tubuh manusia (Jing-luo), teori organ (Zang Fu), dan lainnya. Karena pemahaman menggunakan dasar filsafat tersebut, tidak jarang terjadi perselisihan antara pengobatan modern di barat dan pengobatan tradisional China.
Secara prinsip, jantung dari teknik pengobatan China adalah keseimbangan dengan dua hal yang saling berlawanan, yaitu Yin dan Yang. Selain itu konsep Qi juga menjadi pusat filsafat medis China. Para tabib meyakini bahwa tubuh memiliki 12 aliran Qi yang masing-masing terhubung dengan anatomi tubuh manusia. Ketika aliran Qi tersebut terganggu maka yang terjadi adalah tubuh menjadi sakit secara fisik maupun emosional.
Upaya untuk menyeimbangkan kembali aliran Qi dalam tubuh manusia biasanya seorang tabib akan melakukan akupuntur, stimulasi bagian luar tubuh dengan jarum-jarum stainless yang sangat halus. Qi atau energi vital bersirkulasi melalui tubuh dalam serangkaian saluran khusus yang rumit. Terdapat sekitar 300 titik akupuntur yang diidentifikasi sebagai muara aliran Qi yang berkaitan dengan kondisi kesehatan tertentu.
Pada pemahaman lima elemen (Wu-xing) dalam teknik pengobatan ini, tubuh manusia dipercaya memiliki lima elemen, yaitu kayu, api, tanah, logam, dan air. Setiap elemen memiliki karakteristik yang khas. Semua elemen tersebut saling bertolakbelakang dan berhubungan satu dengan lainnya. Jika terjadi ketidakseimbangan terhadap elemen-elemen itu maka tubuh akan mengalami masalah kesehatan tertentu.
Seorang tabib akan meracik obat-obatan untuk pasiennya sendiri. Bahan untuk obat berasal dari herbal yang didapatkan dari alam. Pemerintah China memiliki daftar tersendiri yang merinci tumbuhan atau hewan yang berkhasiat obat di seluruh daratan China. Tercatat, lebih dari 600 spesies tercatat dalam daftar tersebut. Tak jarang spesies yang masuk daftar adalah spesies langka yang terancam keberadaannya, seperti trenggiling.