Banyak hal menarik yang bisa Kamu temukan di Jepang. Hingga [mungkin] Kamu punya impian buat tinggal di sana. Namun, layaknya negara-negara lain, Jepang sendiri memiliki berbagai macam hal tidak menyenangkan yang bisa membuatmu nggak nyaman dalam menjalani kegiatan sehari-hari.
Grace Buchele Mineta, seorang penulis, blogger, komikus dan traveler ini menuliskan kesehariannya selama tinggal di Jepang di blog pribadinya bertajuk My Life in Japan: Comic Book. Dia tinggal bersama suaminya yang merupakan warga asli Jepang. Tentu saja dia menikmati kehidupannya selama di Tokyo, Jepang, namun menurutnya, ada beberapa hal yang tidak disukai dari negeri sakura ini.
Berikut beberapa hal yang mungkin bisa membuatmu berpikir kembali untuk tinggal di Jepang.
Mungkin, sebutan ini agak mirip dengan kota Jakarta. Menurut Grace, tinggal di Tokyo, apalagi dekat jalan Raya sangat tidak menyenangkan. Kereta mungkin berhenti beroperasi setelah tengah malam, namun berbagai macam aktivitas tetap terjadi dan cenderung mengganggu ketenangan.
Kamu juga pasti mendengar bahwa orang-orang Jepang itu pekerja keras, hal itu memang benar, namun banyak dari mereka mengalami stress bahkan beberapa berita mengatakan, banyak yang bunuh diri karena stress bekerja! Grace sendiri menganggap dirinya seorang workaholic. Dia juga mengakui bahwa bekerja di Jepang kadang memakan waktu lebih dari 12 jam. Gimana nggak stress tuh?
Tentu tidak separah negeri Tiongkok, Jepang juga merupakan salah satu negara dengan tingkat kebersihan udara paling tinggi. Namun jika kamu tinggal di dekat jalan raya, setidaknya seminggu sekali kamu perlu membersihkan rumahmu dari debu-debu yang menempel di seluruh rumahmu.
Grace pun bercerita saat tinggal di daerah pedesaan, dia bisa jogging sampai dua jam tanpa ada masalah, namun di Tokyo, baru setengah jam saja dia sudah batuk-batuk dan napasnya terganggu.
Masih satu paket dengan nomor sebelumnya, begitu banyak suara terdengar yang berasal dari kendaraan ataupun kesibukan kota, terutama jika tinggal didekat jalan raya atau pusat kota. Di Jepang sendiri banyak mobil-mobil sport yang mesinnya mengeluarkan suara-suara yang lebih kencang dari mobil-mobil biasa.
Grace bercerita bahwa dia pernah memiliki apartemen di Tokyo yang dia sewa dengan harga 160.000 yen atau sekitar 19 juta rupiah per bulan! Itupun belum termasuk biaya listrik, air, dan lain-lain. Sekarang Grace pindah ke daerah pedesaan dan menemukan rumah yang sedikit lebih kecil dari apartemen sebelumnya, tapi kali ini ada pekarangannya! Grace cukup beruntung karena harga sewa rumah barunya hanya setengah harga dari apartemen sebelumnya.
Pernah melihat video masyarakat Jepang yang didorong masuk kedalam kereta yang sudah penuh oleh petugas, nampaknya hal tersebut bukanlah mitos. Grace sendiri mengalami hal tersebut, setiap pagi dirinya harus dempet-dempetan dalam kereta selama perjalanan menuju kantornya. Dari foto di atas saja kita bisa melihat betapa sempitnya ruang untuk bergerak, belum lagi dengan berbagai macam wewangian yang bisa membuat kita pusing seperti bau badan dan bau mulut.
Kamu tentu sering mendengar kalau Jepang merupakan salah satu negara dengan tingkat bunuh diri paling tinggi, salah satu halnya mungkin disebabkan oleh stress berlebihan yang telah disebutkan pada poin nomor 2.
Grace sendiri sering melihat kecelakaan yang terjadi di dekat rumahnya. Dia bahkan mengatakan bahwa “kecelakaan sering sekali terjadi, aku sudah berhenti menghitung”. Apartemen Grace yang dulu cukup dekat dengan Chuo Line, jalur tersebut dikenal sebagai jalur yang sering kedapatan orang bunuh diri. Di Jepang juga terdapat hutan yang bernama Aokigahara yang sering jadi tempat orang bunuh diri.
Grace bahkan membuat satu strip komik tentang kejadian yang dirinya sering lihat.
Sering melihat rumah-rumah kecil yang membuatmu bingung bagaimana orang tinggal di dalamnya? Didekat Apartemen Grace yang pertama ada sebuah rumah kecil yang memanjang, dia juga sering memikirkan bagaimana orang bisa hidup di tempat itu.
Walau nampaknya ini terjadi di berbagai negara, Grace sendiri merasakan adanya hal tersebut di kota Tokyo. Dimana bawahan mengerjakan semuanya dan para atasannya bersenang-senang dengan uang yang dihasilkan.
***
Sepertinya untuk tinggal di Jepang kamu perlu sedikit mental yang kuat untuk menghadapi itu semua, apalagi kita yang sebagai turis, belum mengetahui apa-apa saja yang harus lakukan disana.