Dasar laut masih menjadi salah satu hal paling misterius bagi manusia, selain luar angkasa. Berikut beberapa penemuan misterius yang pernah tercatat dalam sejarah.
Monumen Yonaguni merupakan penemuan misterius berupa susunan bebatuan dasar laut yang terletak di sebelah selatan Pulau Yonaguni, yang termasuk ke dalam wilayah Okinawa.
Dilansir dari News.com.au, saat musim dingin tahun 1986, seorang instruktur selam, Kihachiro Aratake menyelami laut di pesisir Pulau Yonaguni. Ia ingin mencari posisi terbaik untuk mengamati hiu kepala martil (Sphyrna Mokarran).
Bukannya menemukan buruannya, Kihachiro justru menemukan hal aneh. Sekitar 6 meter di bawah permukaan laut, ia menemukan susunan batuan besar.
Menurut Kihachiro, susunan tersebut mirip undakan di sisi gunung. Batuan tersebut berbentuk persegi panjang raksasa dengan sudut 90 derajat yang sempurna. Ada bagian dinding yang lurus, mirip tangga, juga kolom.
Setelah penemuan misterius Kihachiro -yang kemudian dinamakan Monumen Yonaguni, muncul perdebatan sengit: apakah susunan tersebut terbentuk secara alami, atau struktur buatan manusia seutuhnya.
Ada pendapat yang menyatakan bahwa Monumen Yonaguni dibangun di area di atas laut sekitar 10 ribu tahun lalu. Lalu wilayah itu tenggelam ditelan lautan.
Meski masih menyisakan misteri, Monumen Yonaguni kini jadi incaran wisatawan mancanegara yang ingin melakukan scuba diving.
Dikutip dari NBC, pada tahun 2007 Mark Holley, seorang profesor arkelogi bawah laut di Northwestern Michigan University College, dan rekannya bernama Brian Abbott, menemukan susunan batu membentuk lingkaran di kedalaman 40 kaki, saat sedang meneliti bangkai kapal di Danau Michigan.
Salah satu di antara batu itu memiliki ukiran seekor Mastodon, hewan purba bergading besar yang diperkirakan pertama kali muncul pada 40 juta tahun lalu dan hidup hingga 10.000 tahun lalu. Ukiran tersebut diperkirakan telah berumur 10.000 tahun – sesuai dengan perkiraan keberadaan mastodon dan manusia di bumi.
Namun, mereka belum bisa memastikan apakah itu benar-benar ukiran Mastodon atau bukan. Michigan sebelumnya juga telah memiliki situs petroglyph dan bahkan batu berdiri seperti stonehenge.
Perwakilan dari Museum Paleontologi Universitas Michigan berkomentar bahwa meski merasa skeptis, ia tertarik untuk mempelajarinya lebih lanjut dan berharap bisa melihat hasil foto yang lebih baik dari susunan batu-batu tersebut.
Dikutip dari National Geographic, Ssekelompok peneliti menemukan tulang belulang berusia 10.000 tahun di sebuah gua dekat perairan Karibia, Yucatan Peninsula, Meksiko.
Penemuan misterius ini merupakan penemuan tengkorak manusia Amerika tertua yang pernah ada.
Awalnya, tim peneliti ini hanya memeriksa sisa tengkorak binatang prasejarah yang berada di sebuah gua bawah laut. Namun mereka justru menemukan tulang belulang manusia kuno di dekat fosil hewan prasejarah tersebut.
Tengkorak manusia itu berada dekat dengan fosil Mastodon dan beruang prasejarah.
Para ahli paleontologi masih mempertanyakan bagaimana bisa letak ketiga tengkorak ini bisa berada dalam jarak yang cukup dekat dan kenapa mereka bisa berada dalam satu gua yang sama.
Mereka mengambil kesimpulan sementara bahwa manusia membunuh dan menjadikan Mastodon itu sebagai bahan makanan dan kulit beruang prasejarah sebagai pakaian mereka.
Ada pula teori yang mengungkapkan kalau keberadaan tiga fosil prasejarah yang saling berdekatan ini terjadi karena waktu yang terus bergerak dan menggeser posisi mereka sampai berada di satu gua yang sama.