Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) menutup kegiatan pendakian untuk umum mulai Senin (23/7/2018) hingga akhir tahun (31/7/2018). Tapi, tenang, penutupan pendakian Gunung Gede Pangrango hanya berlaku untuk jalur Salabintana.
Menurut Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Wahju Rudianto, penutupan sementara jalur Salabintana ini dilakukan karena sedang dalam pembangunan sarana prasarana.
“Penutupan sementara jalur Selabintana dilakukan karena sedang ada pembangunan sarpras pendukung wisata alam sehingga mengurangi kenyamanan pendaki,” kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Wahju Rudianto dikutip dari kompas.com
Ia mengatakan, pembangunan sarana prasarana dikhawatirkan dapat mengganggu aktivitas pendakian. Dikhawatirkan, para pendaki tak mendapatkan pelayanan yang maksimal.
“Dikhawatirkan kalau terjadi kecelakaan pendakian, mekanisme evakuasi juga dikhawatirkan tidak maksimal,” tuturnya.
Bagi para pendaki yang sudah terdaftar dalam pendakian Gunung Gede Pangrango via Salabintana akan dialihkan ke jalur Gunung Putri dan Cibodas. Kuota pendakian Gunung Gede Pangrango via Salabintana sendiri per harinya sebanyak 100 orang, via Gunung Putri 200 orang, dan 300 via Cibodas.
Untuk mengantisipasi adanya pendaki gunung yang masuk secara ilegal, pihak Balai Besar TNGGP bekerja sama dengan sejumlah instansi, lembaga, dan masyarakat melakukan pengamanan jalur pendakian. Bila terjadi kecelakaan, tentunya harus dilakukan upaya penyelamatan yang melibatkan petugas, juga para volunteer (sukarelawan), bahkan anggota kepolisian.