Mengintip Pemakaman Langit yang Jenazahnya Sengaja Dimakan Burung Pemakan Bangkai

Sudah menjadi tradisi, di pemakaman langit ini jenazah dibiarkan dimakan burung bangkai hingga habis tak tersisa. Mengerikan!

SHARE :

Ditulis Oleh: Wike Sulistiarmi

Pemakaman umumnya dilakukan di dalam tanah, namun beda cerita jika Anda ke Tibet karena di sini hanya ada pemakaman langit di mana jenazah dibiarkan berada di sebuah bukit dan dimakan oleh kawanan burung bangkai.

Tradisi pemakaman langit ini disebut dengan Tradisi Jhator atau Sky Burials. Tradisi ini masih  banyak dilakukan di sekitar China, tepatnya di Qinghai, Tibet, Mongolia dan Inner Mongolia.

Baca juga: 4 Tradisi Pernikahan Unik Dunia, Mulai dari Menangis Sebulan Hingga Diludahi

Ini merupakan sebuah tradisi pemeluk agama Buddha di Kuil Drigung, Lhasa dan termasuk tradisi sakral yang tak boleh ditinggalkan dalam tatanan kepercayaan mereka.

Uniknya, tradisi ini hanya dilakukan pada jenazah tertentu saja. Mereka yang meninggal di bawah usia 18 tahun, wanita hamil, dan mereka yang meninggal karena sakit dan kecelakaan tidak akan mengikuti tradisi ini.

Proses pemakaman langit yang mengerikan

Sa;ah satu proses pemakaman. Tubuh ditelungkupkan tanpa sehelai kain. Foto oleh Reuters

Sebelum jenazah mengikuti proses pemakaman ini, mayat ditelungkupkan tanpa kain terlebih dahulu. Lalu tubuhnya disayat agar mengundang burung bangkai agar memakan mayat tersebut.

Selain burung pemakan bangkai, adapula burung lainnya yang ikut menyantap jenazah, biasanya burung-burung kecil dan burung gagak juga ikut serta ambil bagian hingga tinggal tulang belulang.

Kadang mayat juga dimutilasi terlebih dahulu dengan kapak baru diumpankan ke burung-burung.

Keluarga dan warga biasanya menyaksikan prosesi ini hingga mayat tinggal tulang belulang.

Arti pemakaman langit nan mengerikan ini bagi warga lokal

Salah satu warga sedang di perbukitan tempat pemakaman. Foto/www.dailymail.co.uk

Meskipun terkesan brutal dan mengerikan bagi orang awam, namun pemakaman ini dianggap sakral bagi warga Tibet. Kematian bagi mereka adalah suka cita karena percaya bahwa reinkarnasi di alam selanjutnya benar adanya.

Memberikan daging jenazah keluarga diyakini sebagai reinkarnasi dari malaikat. Mereka percaya bahwa burung-burung akan mengantarkan orang yang meninggal sepenuhnya ke surga atau sebuah tempat menunggu reinkarnasi kehidupan selanjutnya.

Daging diumpankan kepada burung juga karena dianggap menyelamatkan hewan-hewan tersebut.

Baca juga: Alasan Mengapa Para Pria Harus Belajar dari Sosok Heinrich Harrer dalam Film Seven Years In Tibet

Masyarakat juga meniru Shakyamuni Buddha yang konon juga pernah melakukan hal demikian untuk menyelamatkan seekor elang dengan memberikan dagingnya sendiri untuk dimakan sang burung.

Mengerikan memang, namun siapa sangka bahwa ritual ini dianggap sakral bagi warga Tibet.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU