Karya hari ini .semua harus melalui peroses .
Dalam hidup penuh warna .,kuluahkan warna warni ditemapat yg sering ku datanggi….agar terlihat indah dan membawa ketenangan…..ttp berkarya dimanapun berada dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung#mengisirohkedalamjasad.
Kalimat di atas adalah caption foto yang diunggah Iza Zul di akun Facebooknya. Dari Facebooknya, Iza Zul tengah berkreasi untuk mempercantik Pantai Tanjung Siambang, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Dia terlihat sedang mewarnai bebatuan tepi pantai dengan warna-warna yang mencolok mata seperti merah, biru, hijau, dan kuning.
Warna yang cantik dan niat yang baik pula. Sayangnya, niat baik untuk mengembangkan wisata daerahnya memperoleh banyak cibiran dari para netizen. Banyak yang memprotes dan mengeluhkan tindakan Iza Zul ini. Menurut mereka, apa yang dilakukannya adalah bagian dari merusak alam dan vandalisme.
Saran dan kritik pun disampaikan, seperti komentar dari Fauzul yang merupakan mahasiswa perguruan tinggi swasta di Kepulauan Riau ini misalnya,
“Kenapa bise harus terpikir melakukan itu. Vandalis itu. Jike memang ingin berkarya kenapa alamnya harus di rusak?? Bise dengan cara lain dengan tidak merusaknya pak,” tulisnya dalam komentar.
Menurut Fauzul, boleh saja berkarya tapi jangan merusak. Karena dengan mewarnai bebatuan itu merupakan bagian dari tindakan vandalisme.
Senada dengan Fauzul, Ade Ibrahim juga kurang setuju dengan pengecatan batu warna-warni itu. Menurutnya, memperindah pantai memang sesuatu hal yang terpuji. Tapi, alam memiliki warnanya sendiri, jangan diwarnai lagi.
Seharusnya, apa yang disampaikan para netizen ini bisa disampaikan langsung kepada Dinas Pariwisata Kepulauan Riau.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau, Buralimar, aktivitas tersebut merupakan ide kreatif dari kelompok sadar wisata masyarakat Teluk Siambang yang ingin menjadikan Teluk Siambang Pulau Dompak menjadi destinasi wisata baru.
Terkait dengan banyaknya komentar yang membanjiri halaman Facebooknya, Iza Zul meminta maaf atas tindakannya yang dianggap merusak alam oleh banyak orang.
Kritik dan saran yang disampaikan netizen kepada Iza Zul ternyata dipertimbangkan dengan baik. Maka, setelah ramai perdebatan panjang tentang pengecatan batu warna-warni, Iza Zul tetap memperindah Pantai Tanjung Siambang.
Kali ini, bukan batu yang diwarnai, tapi Iza Zul menghias pantai Tanjung Siambang dengan membuat bunga buatan. Seperti di bawah ini,