Perkara Sampah yang Tak Kunjung Hilang Nobatkan Pantai Kuta Bali Sebagai Pantai Terkotor Dunia

Pantai Kuta Bali terpilih sebagai pantai terkotor nomor 6 dunia. Bukan pencapaian yang melegakan apalagi membanggakan. Namun, harus jadi pelecut untuk mencapai target 20 juta wisman pada tahun 2019 mendatang. 

SHARE :

Ditulis Oleh: Echi

Perkara sampah sudah menjadi masalah global. Polusi lingkungan dalam jumlah besar akan mengubah pantai terindah di dunia sekalipun menjadi tempat ‘pembuangan sampah’. Thisisinsider, media online berbasis di New York yang mengupas segala hal tentang kehidupan petualangan telah melakukan penelitian terhadap kondisi pantai di seluruh penjuru dunia.

Hasil penelitian tersebut mengungkapkan 13 pantai paling kotor di dunia. Yang sangat disayangkan, satu dari tiga belas pantai kotor itu berasal dari Indonesia yaitu Pantai Kuta Bali.

Baca juga: Beginilah wujud hotel terbaik dunia yang ada di Bali

Pantai Kuta Bali yang tampak kotor akibat sampah bawaan arus air laut. Foto dari AFP

Thisisinsider menempatkan Pantai Kuta Bali diurutan keenam sebagai pantai paling kotor dunia. Posisi pertama ditempati Kamilo Beach, Hawaii. Selanjutnya, di peringkat kedua terdapat Guanabara Bay Beaches,Brasil. Rangking ketiga diisi oleh El Gringo Beach, Republik Dominika.

Meski berada di peringkat 6, posisi ini bukan pencapaian yang melegakan apalagi membanggakan. Harusnya malah menjadi PR besar yang harus segera ditangani guna mencapai target 20 juta wisman pada tahun 2019 mendatang.

Anda yang pernah berkunjung ke Pantai Kuta tentu sudah begitu akrab dengan berbagai sampah yang berserakan di sana. Apalagi saat musim hujan tiba. Air laut yang pasang membawa sampah-sampah yang berasal dari tengah laut atau pun dari darat.

Jumlah sampah yang ada di sana makin bertambah jika musim penghujan dan angin barat tiba. Ombak yang datang tak pernah absen membawa sampah-sampah. Parahnya, sampah-sampah tersebut juga tak ramah lingkungan. Termasuk bagi para hewan laut yang hidup di sekitar.

Sebuah tim penelitian yang berasal dari Centre of Remote Sensing and Ocean Sciences, Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana, mengadakan survei di sepanjang Pantai Kuta untuk mengetahui jenis sampah yang terdampar. Penelitian yang dipimpin oleh Dr. I Gede Hendrawan 2014 ini mengungkapkan fakta bahwa mayoritas sampah berasal dari plastik.

Meski kotor, tapi tetap saja ada turis yang mau duduk berjemur di Pantai Kuta Bali ini. Foto dari AFP

Survei dilakukan dengan metode transek yang dikembangkan oleh National Marine Debris Monitoring Program (NMDMP). Mereka mengamati sampah yang berukuran besar (macro debris), ukuran lebih dari 2,5 cm. Untuk mengetahui jenis sampah, diklasifikasikan seperti yang dilakukan National Oceanic Atmospheric Administration (NOAA) dalam marine debris program.

Hasil survei memperlihatkan sampah yang terdeposisi di pantai Kuta didominasi 75% sampah plastik, dengan konsentrasi rata-rata sampah sebesar 0,25/meter persegi.

Baca juga: Bali jadi juara dua wisata terpopuler di Asia

Upaya pembersihan Pantai Kuta sudah kerap dilakukan. Setiap bulannya, selalu saja agenda kegiatan bersih pantai yang melibatkan banyak anggota dari berbagai golongan. Jelang IMF World Bank Annual Meeting 2018 Oktober mendatang, pembersihan makin gencar dilakukan.

Sayangnya, sampah Pantai Kuta Bali tak akan benar-benar hilang mengingat kehadirannya bergantung pada musim dan kebiasaan manusia. Ketika musim kemarau tiba, mungkin sampah yang dibuang ke laut akan hanyut dalam gulungan air. Tapi, di musim penghujan sampah yang dibuang di laut kembali lagi ke darat.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU