Seperti orang Indonesia kebanyakan, saya menganggap tempat wisata menarik di negeri jiran Malaysia hanya seputar Kuala Lumpur dan Genting Highland. Pendapat saya berubah setelah saya liburan dan jalan-jalan di Kota Penang atau Pulau Pinang yang terletak di pantai barat semenanjung Malaysia.
Tempat membeli tiket bus malam di Kuala Lumpur. Foto oleh http://pakdoktergolfblog.blogspot.com
Saya memilih penerbangan Jakarta – Kuala Lumpur pada sore hari. Kenapa tidak langsung terbang ke Penang? Karena pilihan penerbangan ke Kuala Lumpur jauh lebih murah dibanding dari Jakarta langsung ke Penang.
Dilanjutkan perjalanan darat dengan bus malam hanya dengan memakan waktu sekitar 6 jam.
Perjalanan dengan bis malam memang lebih nyaman karena perjalanan lancar tanpa kemacetan yang biasa ditemui di jalan-jalan Kuala Lumpur pada jam-jam sibuk. Selain itu murahnya biaya perjalanan menggunakan bus malam membuat saya dapat lebih menghemat biaya traveling.
Asyik! Foto oleh http://wikipedia.org
Setelah menitipkan tas ransel di penginapan, saya memulai petulangan saya di Penang. Tempat wisata yang pertama yang ingin saya kunjungi adalah Penang Hill.
Untuk yang pernah mencoba tram di Victoria Peak Hongkong, Penang juga punya tram yang hampir sama bentuknya seperti yang ada di Hongkong. Lokasi Tram tersebut ada di Penang Hill atau yang lebih di kenal dengan Bukit Bendera.
Saat mencoba menaiki tram saya sempat panik karena saya termasuk orang yang takut ketinggian. Kereta meluncur dengan kecepatan tinggi keatas dengan sudut vertikal yang sangat curam dengan kemiringan sekitar 45 derajat. Hanya dalam waktu 10-15 menit sampailah saya di puncak bukit.
Jalur tram di Penang lebih panjang dan desain tramnya lebih modern dengan desain kursi berbentuk anak tangga yang tidak mengikuti kemiringan jalur kereta, berbeda dengan desain kursi tram di Peak tram Hongkong layaknya seperti kereta pada umumnya.
Wisata di Penang. Foto oleh Putri Hartanti
Dari Penang Hill perjalanan saya berlanjut ke Kek Lo Si Temple. Cukup naik bus Rapid Penang, kurang lebih 10 menit sampai lah saya di Kuil Budha terbesar di Asia Tenggara yang terletak diatas bukit Kwok San.
Paling menarik dari kuil ini adalah pagoda sepuluh ribu Budha dan patung Dewi Kuan Yin besar terbuat dari perunggu setinggi gedung 3 lantai.
Untuk bisa sampai ke pelataran patung Dewi Kuan Yin disediakan lift khusus. Jika membawa kendaraan ada jalur khusus dan tersedia parkiran luas diatas.
Taman-taman di sekitar kuil tertata rapi, bunga-bunga cantik terawat, ada pula patung-patung kecil dari berbagai shio. Disudut taman terdapat gazebo berukiran khas China berdiri diatas kolam. Memberi kesan sejuk saat saya beristirahat sejenak disana.
Kuil ini cukup luas, karena itulah akan lebih baik jika menggunakan alas kaki yang nyaman sehingga kaki tidak mudah lelah.
Georgetown. Foto oleh Putri Hartanti
Salah satu tempat unik yang tak terlupakan buat saya yang hobi narsis adalah street art di Georgetown.
Disana saya menemukan berbagai lukisan dinding di sekitar area Jalan Armenian. Seni lukisan dinding 3D ini memperlihatkan keadaan hidup seharian masyarakat Penang dan sejarah pulau ini.
Saya tak melewatkan kesempatan untuk berfoto ria dengan berbagai gaya unik, berimajinasi seolah masuk menjadi bagian dalam lukisan.
Saya sempat berfoto di depan lukisan 2 anak kecil yang sedang bermain sepeda. Saya berdiri di belakang seolah-olah sedang mengejar mereka.
Foto oleh bongee.weebly.com
Seperti yang pernah dilansir CNN Travel, kota Penang merupakan salah satu kota dengan street food terbaik di Asia.
Sebagai pecinta kuliner, tentu saya tidak ketinggalan untuk mencicipi makanan disana. Salah satu kawasan kuliner paling populer adalah Gurney Drive. Rumah makan bertema food court dengan harga terjangkau berjejer rapi disana.
Bersantap ditemani angin sepoi-sepoi khas pinggir pantai, keriuhan orang-orang yang sedang menikmati makan dan alunan musik sepanjang malam mengingatkan saya akan suasana di Jimbaran Bali. Tempat ini buka mulai sore hari hingga tengah malam. Seafood menjadi menu andalan di Penang.
Salah satu makanan favorit saya Rojak Pasembur. Makanan khas Penang yang berasal dari olahan seafood ini agak mirip pempek menurut saya, tapi kuahnya lebih mirip kuah rujak di Indonesia. Diberi taburan irisan mangga muda membuat makanan ini terasa segar dan nikmat.
