Turis muslim sekarang tidak perlu takut lagi jika ingin berkunjung ke negara-negara minoritas muslim. Takut akan susahnya mencari makanan halal, takut tidak bisa menemukan masjid, atau tempat penginapan yang ramah muslim.
Masjid Abdul Gafoor di Singapura. (Foto/alltouristattractions.org)
Negara yang mayoritas masyarakatnya non Muslim bukan berarti tak ramah untuk liburan wisatawan muslim. Negara-negara non Muslim ini buktinya, mereka justru sangat ramah bagi turis Muslim.
Berdasar data Global Muslim Travel Index (GMTI), survei independen yang dilakukan oleh CrescentRating. GMTI merupakan indeks perjalanan Muslim dan ada 130 destinasi yang dinilai.
Kriteria utama penilaiannya yaitu akses, komunikasi, lingkungan dan layanan yang selanjutnya dibagi lagi menjadi 11 sub bagian, seperti kedatangan wisatawan Muslim, konektivitas udara, bebas visa, pilihan akomodasi hingga inisiatif pemasaran.
Berdasar data tersebut, muncul daftar 10 besar negara non Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang tergolong ramah wisatawan Muslim.
Posisi pertama ditempati Singapura dengan nilai 67,3 poin.
Kemudian ada beberapa negara yang menunjukkan peningkatan besar, yaitu Jepang yang naik dari peringkat 8 menjadi 6, dan Taiwan yang masih di posisi 7 namun peningkatan poin dari 50,1 menjadi 52,4.
Begitu juga Korea Selatan, yang tidak masuk 10 besar tapi rangkingnya meningkat banyak. Korea Selatan kini menempati peringkat ke-18 sebagai negara non OKI yang ramah turis muslim.
Negara-negara tersebut memang terus berusaha untuk menarik turis muslim.
Tak hanya negara-negara Asia, Eropa juga mulai menggaet pasar turis muslim. Salah satunya Spanyol, yang untuk pertama kalinya berhasil masuk 10 besar untuk negara ramah wisatawan Muslim.
Berikut daftar 10 besar negara non muslim yang ramah untuk turis Muslim berdasar data GMTI:
1. Singapura 67,3 poin
2. Thailand 61,8 poin
3. Inggris 60,0 poin
4. Afrika Selatan 53,6 poin
5. Hong Kong 53,2 poin
6. Jepang 52,8 poin
7. Taiwan 52,4 poin
8. Prancis 52,1 poin
9. Spanyol 48,8 poin
10. Amerika Serikat 48,6 poin
